BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK)
menyatakan prihatin atas kejadian pembunuhan yang dilakukan SF (12)
terhadap Fricila Dina (15) dengan cara menghantamkan palu ke bagian
kepala korban.
"Saya sangat prihatin karena pelakunya juga masih seusianya (korban). Sama-sama masih SMP," tutur RK usai takziah ke rumah duka Fricila di Jalan Riung Purna VIII Nomor 33, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Rabu (2/9/2015). [Baca: Detik-Detik Pembunuhan Fricila]
Karena itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan mengungkap fenomena kekerasan yang melibatkan anak-anak di bawah umur. "Kita selidiki apakah ini kejadian situasional atau gejala umum kekerasan yang semakin ramai di kelompok usia muda," katanya.
Jika hasil penyelidikan tersebut menunjukkan kecenderungaan gejala umum kekerasan di kelompok usia muda, maka Pemkot Bandung segera mengambil tindakan agar hal tersebut tak kembali terjadi. "Kalau bukan gejala umum, tapi karena kejadian situasional kelainan emosi maka kita tunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian seperti apa," jelas RK.
Seperti diketahui, Fricila dibunuh oleh mantan pacarnya SF pada Senin 31 Agustus 2015. Fricila tewas setelah SF memukulkan palu sebanyak tiga kali pada bagian kepalanya. Usai kejadian SF sempat membawa kabur smartphone milik Fricila, namun terjatuh saat lari dari kejaran warga.
Sekira 30 menit setelah kejadian, SF berhasil ditangkap warga setelah 1 kilometer berlari. Kini SF telah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung.
"Saya sangat prihatin karena pelakunya juga masih seusianya (korban). Sama-sama masih SMP," tutur RK usai takziah ke rumah duka Fricila di Jalan Riung Purna VIII Nomor 33, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Rabu (2/9/2015). [Baca: Detik-Detik Pembunuhan Fricila]
Karena itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan mengungkap fenomena kekerasan yang melibatkan anak-anak di bawah umur. "Kita selidiki apakah ini kejadian situasional atau gejala umum kekerasan yang semakin ramai di kelompok usia muda," katanya.
Jika hasil penyelidikan tersebut menunjukkan kecenderungaan gejala umum kekerasan di kelompok usia muda, maka Pemkot Bandung segera mengambil tindakan agar hal tersebut tak kembali terjadi. "Kalau bukan gejala umum, tapi karena kejadian situasional kelainan emosi maka kita tunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian seperti apa," jelas RK.
Seperti diketahui, Fricila dibunuh oleh mantan pacarnya SF pada Senin 31 Agustus 2015. Fricila tewas setelah SF memukulkan palu sebanyak tiga kali pada bagian kepalanya. Usai kejadian SF sempat membawa kabur smartphone milik Fricila, namun terjatuh saat lari dari kejaran warga.
Sekira 30 menit setelah kejadian, SF berhasil ditangkap warga setelah 1 kilometer berlari. Kini SF telah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung.