Rabu, 02 September 2015
"SELO', mobil listrik tipe sport ini beberapa waktu lalu sempat menjadi daya tarik masyarakat Indonesia. Berbentuk sedan dan berwarna kuning, mobil tersebut merupakan pengembangan terbaru mobil listrik yang dipelopori oleh Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan enginer Ricky Elson.
Dua tahun berlalu, Ricky sebagai pengembangnya kembali tergugah untuk mengembangkan Selo generasi selanjutnya. Namun sayangnya, setelah dinyatakan tidak layak produksi di Indonesia, negeri tetangga akan mengambil alih pengembangan mobil tersebut.
Dalam status media sosialnya, Ricky Elson mengungkapkan 'M' menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk mengajak kerjasama Ricky bersama tim nya untuk mengembangkan mobil listrik tersebut.
Mengapa Ricky memilih untuk menyebrang ke negeri sebelah, demi mengembangkan mobil listrik generasi terbarunya? Berikut cerita Ricky Elson yang dikutip Liputan6.com dari laman sosial media milik Ricky :
"Jangan bilang ini tak Cinta"
2 Tahun lebih berlalu,
Sejak pengembangan pertama Mobil ini.
dan semenjak itu, Ide ide pengembangan Generasi Baru dan Mesin mesin yg baru terus berputar didalam kepala ini.
Serasa berat menahan mimpi yang harus saya dikubur sejenak didalam kolam kolam Lele di Ciheras, dibawah jerami kering tua, penutup benih bibit Jahe..
Namun dalam hati terus memendam hasrat untuk terus berkarya,
meski tak mudah...
Kelanjutan dari pertemuan dgn seseorang di KL,
8 bln yg lalu
hari ini dapat kabar, ada keinginan keras mereka utk pengembangan Mobil Listrik, bersama team kami.
hemmmm,
akankah pembeli Prototype Next Generation Of "SELO" the Electric Car (baca : Membiayai produksi next Prototype) berasal dari Negara Tetangga (M)?
ini bukan menjual diri.
Karna kami harus terus berkarya.
saya insyaaAllaah bersedia,
jika ini pilihan jalan yg realistis
untuk kami melanjutkan "karya" ini.
Meski ini jalan berputar,
untuk negri kami kelak.
Meski Pahit.
syarat
Proses Pembuatan tetap harus di Indonesia.
semoga ada pilihan lain.
Ditulis:
20150830, Macet menuju CiTos
Setori in Ngeri ku,
Disini, mengembangkan EV malah dikejar kejar untuk jadi Saksi oleh sebuah Instansi.
(Yas/Gdn)
Sumber: Liputan6