Amien Rais Kampiun Politik yang Lihai Berkelit


Amien Rais (Foto: Ilustrasi)
Amien Rais (Foto: Ilustrasi)
JAKARTA – Siapa tak kenal Amien Rais, salah satu tokoh reformasi ini sepak terjangnya di dunia politik Tanah Air memang tak diragukan lagi. Namun, sikap politiknya yang merestui Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) membuat berbagai kalangan terbelalak. Amien selaku pendiri PAN sebelumnya mendeklarasikan Koalisi Merah Putih (KMP) bersama sejumlah tokoh politik KMP lainnya. Kemunculan KMP juga terkait dengan kekompakan sejumlah partai yang terdiri dari Gerindra, PKS, Golkar, PPP, kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pemilu 2014 melawan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Amien ketika itu begitu “mendewakan” pasangan Prabowo-Hatta bersama KMP-nya. Bahkan, dirinya sempat berucap akan berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta. Kendati ucapannya itu hingga kini masih menjadi omong kosong belaka setelah Jokowi-JK resmi dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terlantik.
Bukan hanya itu, dari sekian pernyataan Amien Rais yang kontroversial ada juga yang masih teringat ketika PAN menggelar kongres di Bali. Amien dalam pidatonya menyindir Hatta Rajasa yang ketika itu menjadi pesaing Zulkifli Hasan selaku calon yang dijagokannya.
Amien menyebut ada ketua umum di salah satu ketua umum partai di KMP yang menemui Jokowi-JK dan meninggalkan rapat KMP. Pernyataan Amien itu sangat jelas menjurus ke Hatta yang dipersepsikan sebagai sosok yang akan membawa PAN keluar KMP.
Menurut pengamat politik asal Universitas Padjajaran, Idil Akbar, Amien memang seorang yang piawai berkelit dan pandai membangun argumentasi. Sehingga tidak heran kalau dalam sikapnya bisa mendadak berubah drastis.
“Pak Amien ini seorang kampiun politik, lihai berkelit dan membangun argumentasi. Pak Amien adalah the real player. Karenanya dalam hal ketidakkonsistenannya dalam berkata, berubah drastis dalam sikap politik dan sebagainya itu menunjukkan Pak Amien adalah lazimnya seorang politisi yang perkataan hari ini bisa jadi tak akan sama lagi untuk besok harinya,” ujarnya kepada Okezone, Kamis (3/9/2015).
Idil menambahkan, adanya restu Amien kepada PAN untuk gabung ke pemerintah sedianya menandakan kalau PAN sedang membutuhkan sumber daya. Tetapi dirinya meyakini kalau kepindahan tersebut akan berpotensi gagal.
"Restu Pak Amien atas masuknya PAN ke KIH dan pemerintah menandaskan bahwa PAN lagi butuh dukungan sumber daya. Sayangnya, kepindahan ini juga berpotensi gagal yang pada akhirnya menjadikan PAN perahu karam,” tuturnya.
Idil mengatakan PAN akan menjadi perahu karam karena tidak menutup kemungkinan PAN akan ikut terseret sebagai pihak yang bertanggung jawab bila pemerintah tak mampu memperbaiki perekonomian bangsa yang tengah terpuruk. Mengingat, kepercayaan rakyat akan tergerus kepada pemerintah termasuk partai politik pendukungnya.
“Dengan begini akan juga menuntut parpol pendukung pemerintah untuk ikut bertanggung jawab, termasuk PAN yang sudah ikut dalam perahu yang sama. Sederhana saja, jika keadaan ekonomi saat ini tak kunjung membaik akan berimbas pada kepercayaan rakyat pada pemimpin dan parpol,” pungkasnya.
Terakhir, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan, kendati PAN bergabung dengan pemerintah namun tak berarti keluar KMP.
(Ari)