Jumat, 14 Agustus 2015
Padang Pariaman - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayinto mengaku penah tiga kali mendapat ‘ancaman’ dari petinggi PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena lamban menyelesaikan stasiun kereta api (KA) Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman.
Irwan Prayitno mengatakan, ancaman pertama kali diterimanya terkait pembangunan kereta api jalur BIM. Jika pembangunan jalur itu tidak selesai, akan dibatalkan. Ancaman berikutnya diterima Irwan Prayitno, apabila dalam jangka waktu hitungan bulan, pembangunannya juga tidak selesai, akan ditarik dananya ke pusat.
“Ancaman ketiga, jika juga belum tuntas, akan dihentikan dananya,” kata Irwan Prayitno pada acara Ground Breaking Stasiun Kereta Api di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (13/8).
Acara Ground Breaking Stasiun Kereta Api di BIM dihadiri Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, Kepala Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatra Bagian Barat, Jumardi dan Dirjen Perkerataapian Departemen Perhubungan Popik serta Bupati Padang Pariaman Ali Mukni.
Irwan Prayitno mengatakan, setelah jalur KA dari bandara ke pusat Kota Padang beroperasi, sangat bernilai ekonomis. Jalur 3,9 kilometer yang akan dioperasikan Januari 2016 menghabiskan dana senilai Rp127 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatra Bagian Barat Jumardi mengatakan, jalur kereta api itu terkoneksi dengna jalur rel simpang haru, pusat kota padang hingga ke pelabuhan muara sepanjang 30 kilometer.
Rel kereta api bandara yang dibangun kedua setelah di Kuala Namu, Sumatera Utara (Sumut) selanjutnya akan menyusul di Bandara Soekarno Hatta di Jakarta, Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara Yogyakarta. (Musthafa Ritonga)
Sumber: obsessionnews.com