Minggu, 16 Agustus 2015 - 12:11:54 WIB
Musda Ricuh, Ketua KNPI Mura Batal Dipilih
. Musda (Musyawarah Daerah) KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kabupaten Musirawas (Mura) berahir ricuh, Sabtu (15/8) malam. Musda yang mengadendakan pemilihan Ketua KNPI bubar tanpa menghasilkan keputusan utama yaitu terpilihnya Ketua KNPI Mura periode 2015-2018. Dengan demikian Ketua KNPI Mura masih dijabat Elbaroma.
Musda Ricuh, Ketua KNPI Mura Batal Dipilih
. Musda (Musyawarah Daerah) KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kabupaten Musirawas (Mura) berahir ricuh, Sabtu (15/8) malam. Musda yang mengadendakan pemilihan Ketua KNPI bubar tanpa menghasilkan keputusan utama yaitu terpilihnya Ketua KNPI Mura periode 2015-2018. Dengan demikian Ketua KNPI Mura masih dijabat Elbaroma.
Musda yang baru berhasil diselenggarakan tahun ini, memunculkan
kandidat ketua baru, Yudi Fratama yang juga Ketua DPRD Mura, Bahet Edi
Kuswoyo dari unsur elit KNPI, dan Firdaus Cik Ola,yang mewakili OKP
unsur NU. Namun hanya Yudi dan Bahet yang bersaing memperebutkan kursi
ketua karena Firdaus tidak menghadiri acara tersebut..
"Kami mengahrapkan semua yang hadir bisa bersatu untuk mensuksekan Musda kali ini, " Kata Ketua KNPI Propinsi M Ridho SH MT, pada pembukaan acara itu di Auditorium Hotel Hakmas Taba. Menurut catatan panitia sekurangnya ada 37 OKP dan unsur Gerakan Pemuda di Kabupaten Musirawas hadir dalam Musda tersebut. Auditorium penuh, diperkirakan ratusan peserta hadir.
Antara harapan dan kenyataan biasanya lain. Ketuk palu pembukaan oleh M Rido yang disertai harapan suksenya acara itu ternyata melencneg jauh. Menginjak satu jam pertama pembukaan banyak peserta yang usul, akhirnya protes, sehingga rapat ditunda untuk kali pertama sekitar pukul 11.00 WIB.
Para peserta keluar, ruangan hampir kosong, "Kita tahu bagaimana kondisi KNPI sekarang. Hidup segan mati tak hendak. Bahkan untuk membiayai Musda saja KNPI tidak sanggup. Mereka maunya tatip..tatip..tatip..," kata seorang dari unur OKP berjaket loreng, usai mengadakan pertemuan ruang di belakang hotel.
Kondisi memang masih dingin. Para pihak pendukung dua calon ketua, Yudi dan Bahet, melakukan konsolidasi, melakukan lobi. Rapat akhirnya ditunda sampai selesai istirahat makan siang. Ussai makan siang, Musda dimulai lagi, namun kejadian itu berulang, rapat ditunda, dan ditunda lagi sampai maghrib. Ruangan kosong, panitia merencanakan rapat akan digelar malam hari.
Rapat malamn yang seharusnya lebih dingin malah panas. Sekitar jam 23.00 WIB Muda baru bisa dimulai karena pertimbangan massa peserta yang diluar dugaan bertambah jumlahnya. Ruangan penuh, peserta meluber ke luar ruangan.
Melihat suasana di dalam yang tidak kunjung dingin, massa peserta di luar berusaha merangsek masuk ruang auditorium menjelang pukul 01.00 dini hari. Hingga "Brak.. kaca pintu oecah. Akhirnya rapat ditunda sampai waktu yang tak terbatas. "Banyak variabel yang tidak dipenuhi Musda kali ini, hingga kami protes. Musda cacat hukum," kata Hamim, salah satu Ketua OKP yang hadir mallam itu.(bams)
"Kami mengahrapkan semua yang hadir bisa bersatu untuk mensuksekan Musda kali ini, " Kata Ketua KNPI Propinsi M Ridho SH MT, pada pembukaan acara itu di Auditorium Hotel Hakmas Taba. Menurut catatan panitia sekurangnya ada 37 OKP dan unsur Gerakan Pemuda di Kabupaten Musirawas hadir dalam Musda tersebut. Auditorium penuh, diperkirakan ratusan peserta hadir.
Antara harapan dan kenyataan biasanya lain. Ketuk palu pembukaan oleh M Rido yang disertai harapan suksenya acara itu ternyata melencneg jauh. Menginjak satu jam pertama pembukaan banyak peserta yang usul, akhirnya protes, sehingga rapat ditunda untuk kali pertama sekitar pukul 11.00 WIB.
Para peserta keluar, ruangan hampir kosong, "Kita tahu bagaimana kondisi KNPI sekarang. Hidup segan mati tak hendak. Bahkan untuk membiayai Musda saja KNPI tidak sanggup. Mereka maunya tatip..tatip..tatip..," kata seorang dari unur OKP berjaket loreng, usai mengadakan pertemuan ruang di belakang hotel.
Kondisi memang masih dingin. Para pihak pendukung dua calon ketua, Yudi dan Bahet, melakukan konsolidasi, melakukan lobi. Rapat akhirnya ditunda sampai selesai istirahat makan siang. Ussai makan siang, Musda dimulai lagi, namun kejadian itu berulang, rapat ditunda, dan ditunda lagi sampai maghrib. Ruangan kosong, panitia merencanakan rapat akan digelar malam hari.
Rapat malamn yang seharusnya lebih dingin malah panas. Sekitar jam 23.00 WIB Muda baru bisa dimulai karena pertimbangan massa peserta yang diluar dugaan bertambah jumlahnya. Ruangan penuh, peserta meluber ke luar ruangan.
Melihat suasana di dalam yang tidak kunjung dingin, massa peserta di luar berusaha merangsek masuk ruang auditorium menjelang pukul 01.00 dini hari. Hingga "Brak.. kaca pintu oecah. Akhirnya rapat ditunda sampai waktu yang tak terbatas. "Banyak variabel yang tidak dipenuhi Musda kali ini, hingga kami protes. Musda cacat hukum," kata Hamim, salah satu Ketua OKP yang hadir mallam itu.(bams)