Sabtu, 22 Agustus 2015 10:02
Merdeka.com - Berbicara mengenai hobi alias kesenangan, bagi
sebagian masyarakat bahkan sudah menjadi sarana tepat penenang pikiran.
Apalagi hal tersebut sudah menjadi agenda wajib, tentunya sulit bagi
siapa pun melarangnya.
Tidak hanya waktu, bagi orang yang sudah tergila-gila dengan hobinya bahkan berani menguras kocek sangat dalam. Kebanyakan alasannya dilakukan demi memuaskan hasrat.
Satu hobi yang banyak memakan biaya, yaitu otomotif, khususnya pecinta motor gede (moge) jenis Harley Davidson. Bayangkan saja, harga paling murah untuk memiliki motor ini harus siap dana Rp 225 juta.
Dengan harga itu, masyarakat bakal mendapat moge Harley Davidson model Street XG 500. Jenis motor ini merupakan keluaran terbaru pabrikan Amerika Serikat, cocok bagi kaum urban pekerja di kota besar.
"Meski dibilang ukurannya kecil dan murah, ini tetap punya soulnya Harley Davidson. Juga tidak merubah khasnya Harley Davidson," kata Marketing & Communication Manager PT Mabua Motor Indonesia, Mahatma Suryomentaram di Jakarta, Jumat (21/8) kemarin.
Itu merupakan harga termurah yang ingin memiliki motor tersebut. Sedangkan harga termahal, kocek yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp 1,458 miliar untuk jenis CVO Limited keluaran tahun 2015.
Semua harga itu dijual untuk pembayaran secara tunai. Rata-rata para pembeli moge Harley Davidson harus menunggu lebih kurang satu bulan kedatangan motor tersebut usai pembayaran.
Menurut Mahatma, harga pasaran moge yang dijualnya memang berubah-ubah. Alasannya, tentu dipicu gejolak ekonomi, menguatnya dolar Amerika Serikat juga pajak yang diterapkan pemerintah.
Ramainya pembicaraan miring mengenai gerombolan moge, Mahatma meyakini tidak bakal mengganggu pasar penjualan. Justru pelemahan ekonomi belakangan ini paling berpengaruh dalam mencapai target penjualan.
Sayangnya, Mahatma masih bungkam mengenai total pendapatan sekaligus penjualan moge Harley Davidson pada semester I-2015. Dia beralasan masih menunggu arahan dari bosnya untuk mengungkapkan data tersebut.
Pada kondisi ekonomi tahun ini, pihaknya menduga masyarakat pecinta Harley Davidson sedang menunggu waktu tepat pembelian moge ini.
"Mungkin dari masyarakat masih menahan duit dulu nih, kalo ekonomi baik mungkin lancar lagi," terangnya.
Tidak hanya waktu, bagi orang yang sudah tergila-gila dengan hobinya bahkan berani menguras kocek sangat dalam. Kebanyakan alasannya dilakukan demi memuaskan hasrat.
Satu hobi yang banyak memakan biaya, yaitu otomotif, khususnya pecinta motor gede (moge) jenis Harley Davidson. Bayangkan saja, harga paling murah untuk memiliki motor ini harus siap dana Rp 225 juta.
Dengan harga itu, masyarakat bakal mendapat moge Harley Davidson model Street XG 500. Jenis motor ini merupakan keluaran terbaru pabrikan Amerika Serikat, cocok bagi kaum urban pekerja di kota besar.
"Meski dibilang ukurannya kecil dan murah, ini tetap punya soulnya Harley Davidson. Juga tidak merubah khasnya Harley Davidson," kata Marketing & Communication Manager PT Mabua Motor Indonesia, Mahatma Suryomentaram di Jakarta, Jumat (21/8) kemarin.
Itu merupakan harga termurah yang ingin memiliki motor tersebut. Sedangkan harga termahal, kocek yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp 1,458 miliar untuk jenis CVO Limited keluaran tahun 2015.
Semua harga itu dijual untuk pembayaran secara tunai. Rata-rata para pembeli moge Harley Davidson harus menunggu lebih kurang satu bulan kedatangan motor tersebut usai pembayaran.
Menurut Mahatma, harga pasaran moge yang dijualnya memang berubah-ubah. Alasannya, tentu dipicu gejolak ekonomi, menguatnya dolar Amerika Serikat juga pajak yang diterapkan pemerintah.
Ramainya pembicaraan miring mengenai gerombolan moge, Mahatma meyakini tidak bakal mengganggu pasar penjualan. Justru pelemahan ekonomi belakangan ini paling berpengaruh dalam mencapai target penjualan.
Sayangnya, Mahatma masih bungkam mengenai total pendapatan sekaligus penjualan moge Harley Davidson pada semester I-2015. Dia beralasan masih menunggu arahan dari bosnya untuk mengungkapkan data tersebut.
Pada kondisi ekonomi tahun ini, pihaknya menduga masyarakat pecinta Harley Davidson sedang menunggu waktu tepat pembelian moge ini.
"Mungkin dari masyarakat masih menahan duit dulu nih, kalo ekonomi baik mungkin lancar lagi," terangnya.
[eko]