Kamis, 14 Januari 2016
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menceritakan pernah didatangi oleh Ketua Umum dan Sekjen Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) serta beberapa orang lainnya sekitar empat bulan yang lalu di Gedung DPR RI.
“Ketua sama Sekjen kalau enggak salah. Kurus kecil orangnya,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (13/01/2016).
Politisi PKS itu menceritakan, saat datang, mereka membawa semacam famplet dan tabloid. Namun sebagai mantan aktivis, Fahri langsung tahu apa maksud dan tujuan dari kedatangan mereka serta organisasi yang mereka perkenalkan.
“Memang saya melihat sesuatu dari awal sudah aneh. Ada organisasi, tidak pernah terdengar tapi fotonya banyak sekali. Saya langsung mengerti lah. Ini orang bikin organisasi untuk maksud tertentu. Dia lihat saya gak bisa digarap, jadi cuma sekali saja ketemunya,” kata dia.
Oleh karenanya, ia meminta pemerintah untuk segera menutup atau membubarkan organisasi Gafatar itu.
“Kalau tak legal, ya harus langsung ditutup. Kalau ada apa-apa negara punya mekanisme bertanggung jawab. Kalau ilegal mereka harus dituntaskan dan diumumkan ke publik,” pungkas Fahri, seperti dilansir Rimanews.
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menceritakan pernah didatangi oleh Ketua Umum dan Sekjen Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) serta beberapa orang lainnya sekitar empat bulan yang lalu di Gedung DPR RI.
“Ketua sama Sekjen kalau enggak salah. Kurus kecil orangnya,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (13/01/2016).
Politisi PKS itu menceritakan, saat datang, mereka membawa semacam famplet dan tabloid. Namun sebagai mantan aktivis, Fahri langsung tahu apa maksud dan tujuan dari kedatangan mereka serta organisasi yang mereka perkenalkan.
“Memang saya melihat sesuatu dari awal sudah aneh. Ada organisasi, tidak pernah terdengar tapi fotonya banyak sekali. Saya langsung mengerti lah. Ini orang bikin organisasi untuk maksud tertentu. Dia lihat saya gak bisa digarap, jadi cuma sekali saja ketemunya,” kata dia.
Oleh karenanya, ia meminta pemerintah untuk segera menutup atau membubarkan organisasi Gafatar itu.
“Kalau tak legal, ya harus langsung ditutup. Kalau ada apa-apa negara punya mekanisme bertanggung jawab. Kalau ilegal mereka harus dituntaskan dan diumumkan ke publik,” pungkas Fahri, seperti dilansir Rimanews.