‘Kalah Taktik’ Samad dari Johan Budi soal Bagaimana Menjadi Bagian Istana

 

Akhirnya "tokoh sentral" KPK melenggang ke Istana setelah resmi dilantik sebagai Juru Bicara Presiden Jokowi, Selasa (12/1/2016).

Dia lah Johan Budi SP, siapa yang tidak mengenal sosok satu ini, seorang juru bicara yang biasa menghiasi layar televisi sebagai sumber berita di KPK apabila ada informasi penangkapan atau operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK kepada pelaku korupsi di negera ini.

Johan Budi SP yang sebelumnya gagal lolos sebagai Pimpinan KPK, akhirnya kini berlabuh pada pos nya yang baru yaitu menjadi Juru Bicara Istana

Nasib baik mantan Jubir KPK Johan Budi berbanding terbalik dengan nasib naas Abraham Samad, mantan Ketua KPK yang dulu ramai diberitakan gerilya ingin jadi pendamping Jokowi di Pilpres, namun kandas bahkan jadi tersangka kasus pemalsuan dokumen.

Abraham Samad dulu mungkin bermimpi akan masuk ke Istana, dengan label yang diinginkan; mungkin sebagai Wakil Presiden atau minimal sebagai Jaksa Agung

Andai saja Abraham Samad dapat bersabar dan berhati hati atas syahwat berkuasanya, mungkin saat ini dia telah dulu menempati pos di istana merdeka, itu kalimat pikiran dibanyak pengamat pada waktu itu (ketika kasus Samad muncul).

Tetapi nasib mungkin membawa keberuntungan yang berbeda, akhirnya Abraham samad terkukung oleh kasus yang entah dia bisa pikirkan akan di sangka kan kepadanya dahulu, sementara Johan Budi sang juru bicara yang biasa menemani konfrensi press kini melenggang santai masuk istana dengan ajakan sang presiden bergabung.

Mungkinkah kini, Abraham Samad baru menyadari bahwa dirinya ‘kalah taktik’ dari anak buahnya sendiri yaitu Johan Budi?

Ataukah memang nasib keberuntungan yang menghiasi sosok Johan Budi SP, nasib keberuntungan atas sebuah balas budi yang justru menjadikan Samad bagian perjalalanan meraih posisi? (BangDW)