Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSCEs PhD meresmikan "Gerakan ITS Cinta Shubuh" pada Sabtu (29/8) lalu yang diikuti sekitar 5000 jamaah yang sebagian besar berasal dari MABA, ditambah dosen dan masyarakat umum di Masjid Kampus ITS, Masjid Manarul Ilmi.
Dalam sambutannya, Rektor ITS menginginkan MABA muslim ITS tidak hanya mencari gelar dan ilmu semata. Namun, mencari bekal untuk di akhirat terutama untuk mendapatkan ridho dan rahmat Allah SWT. Ada pun alasan ia memilih waktu subuh karena mempunyai banyak manfaat dari sisi kerohanian, jasmani, dan rezeki.
Seiring dengan ITS Surabaya, IPB juga mendeklarasikan gerakan sholat subuh berjamaah di masjid Al-Hurriyyah, Selasa (01/09), bertepatan dengan Dies Natalis Institut Pertanian Bogor yang ke-52.
Dilansir muslimdaily, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS selaku wakil rektor bidang akademik. Dalam sambutannya, Prof Yonny mengatakan bahwa gerakan subuh berjamaah ini dicanangkan bukan semata-mata gerakan formalitas saja, dia berharap gerakan ini digerakkan oleh hati sehingga kedepan akan berkelanjutan.
Dia juga mengaku terkesan dengan antusiasme mahasiswa baru dan juga jamaah masjid yang begitu luar biasa, serta berharap semoga dengan ini dapat menurunkan ridho dan keberkahan dari Allah kepada IPB dan juga bangsa Indonesia ini pada umumnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ustadz Syamsudin selaku ketua DKM Al-Hurriyyah. Dalam khutbahnya, Ustadz Syamsudin menjelaskan tentang keutamaan dan pentingnya sholat berjamaah di masjid. Dia berharap dengan adanya kegiatan ini masjid semakin hari semakin makmur.
Gerakan subuh berjamaah ini dihadiri oleh kurang lebih 1000 jamaah yang didominasi oleh mahasiswa baru angkatan 52, selainnya adalah masa non angkatan 52 yang digerakkan oleh FSLDKI dan Pejuang Subuh IPB.
Gerakan subuh berjamaah juga serentak dilaksanakan di Asrama Putri PKU (Program Kompetensi Umum) IPB. Mahasiswa muslim angkatan 52 tersebut memulai aktivitasnya sebelum subuh, sembari bersiap melakukan upacara pembukaan Dies Natalis IPB yang ke 52. Dengan shaf yang teratur, dresscode putih-hitam yang berbalut mukena-mukena bersih, insan asrama putri angkatan 52 memenuhi lobi bawah tiap-tiap gedung asrama.
Shalat diakhiri dengan sharing ringan dari Senior Resident (SR) asrama mengenai keutamaan shalat subuh. SR juga menghimbau agar semua insan asrama dapat membiasakan shalat subuh secara berjamaah serta melakukan shalat wajib lainnya secara berjamaah.
Shalat secara berjamaah memang sudah menjadi kebiasaan bersama warga asrama, bahkan di setiap mushola gedung terdapat pembagian jadwal imam shalat, jadwal tausiyah, hingga jadwal pembacaan Riyadhus Salihin. Dengan adanya gerakan shalat subuh berjamaah ini diharapkan semakin banyak mahasiswi yang membiasakan diri mengikuti shalat berjamaah.
Seusai melakukan shalat shubuh berjamaah, mahasiswa TPB 52 bersiap berbaris, berseragam bawahan hitam, kemeja putih, serta jas almamaternya. Mahasiswa 52 tersebut berbaris rapih dan dimobilisasi ke Gymnasium oleh Senior Resident menuju lapangan Gymnasium IPB, untuk mengikuti pembukaan perayaan Dies Natalis IPB yang ke-52.