Rabu, 02 September 2015
Pengamat sosial politik dari UGM, mas Tarli Nugroho yang selama ini mencermati dinamika politik melihat bergabungnya PAN tak akan meringankan kerja presiden malah akan menambah 'beban' pemerintahan.
Berikut lengkapnya analisa mas Tarli Nugroho yang ditulis di dinding facebooknya, Rabu (2/9/2015):
MAKAN SIANG (LAGI)
PAN, sesuai perkiraan kita tempo hari, siang ini resmi bergabung dengan koalisi pemerintah. Tentu saja, mengikuti prinsip "kabinet makan siang" yang pernah kita bahas di dinding ini, reshuffle jilid dua hanya tinggal menghitung hari.
Apakah bergabungnya PAN akan meringankan kerja presiden?! Tentu saja tidak. Tekanan ekonomi dan politik kini justru akan semakin meruncing. Bertambahnya mitra koalisi akan membuat pemerintahan kian tak efektif, dan posisi Jokowi semakin terdesak oleh makin banyak kutub kepentingan. Apalagi, jika menteri yang akan terkena reshuffle nantinya adalah mereka yang selama ini dikenal sebagai "sahabat-sahabat presiden".
Kali ini UGM mungkin, ini mungkin lho ya, harus menyiapkan spanduk "Selamat Datang Kembali di Kampus" untuk keluarganya yang tersingkir.