Netizen Dukung PETISI Tolak Kedatangan AS-SISI


Sebuah petisi online dibuat oleh lembaga kemanusiaan Indonesia "Indonesian Society for Human Rights and Humanity (ISHRaH)" yang menolak kedatangan Presiden Kudeta Mesir Jenderal As-Sisi ke Indonesia.

Dalam petisinya, Indonesian Society for Human Rights and Humanity menyatakan:

Mempetisi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
Tolak kedatangan Jenderal As-Sisi


Presiden RI Joko Widodo harus memperhatikan aspirasi masyarakat Indonesia dan menghormati UUD RI yang menjamin kemerdekaan bangsa dan kebebasan warga negara. Sudah terlalu banyak bukti pelanggaran HAM berat yang dilakukan as-Sisi, tidak hanya membungkam suara kritis, melainkan juga menangkap, menyiksa dan memenjarakan ribuan warga tanpa kesalahan jelas, serta membantai ribuan warga sipil tak bersenjata. Kejahatan as-Sisi lebih keji daripada Augusto Pinochet (Chile) atau Slobodan Milosevic (Serbia).

Mengingat bahwa Pembukaan UUD RI menegaskan: "Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Oleh karena itu, penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan." Kemerdekaan bukan hanya terhadap penjajahan asing, namun juga kebebasan warga negara untuk memenuhi hak dan kewajibannya.

Mengingat bahwa Indonesia baru saja memperingati kemerdekaan yang ke-70 tahun dan pemerintah Indonesia sudah meratifikasi Konvensi PBB Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia

Maka, kehadiran ‘Sang Pembunuh’ Jenderal as-Sisi dari Mesir ke Jakarta tidak dapat diterima. Presiden RI Joko Widodo harus memperhatikan aspirasi masyarakat Indonesia dan menghormati UUD RI yang menjamin kemerdekaan bangsa dan kebebasan warga negara. Sudah terlalu banyak bukti pelanggaran HAM berat yang dilakukan as-Sisi, tidak hanya membungkam suara kritis, melainkan juga menangkap, menyiksa dan memenjarakan ribuan warga tanpa kesalahan jelas, serta membantai ribuan warga sipil tak bersenjata. Kejahatan as-Sisi lebih keji daripada Augusto Pinochet (Chile) atau Slobodan Milosevic (Serbia).

Berikut ini rekaman kejahatan as-Sisi:
1. Pembantaian Garda Republik (Warga sedang shalat Shubuh berjama'ah ditembaki)..
2. Pembantaian Monumen Sadat (Warga sedang berpuasa Ramadhan dibantai)..
3. Pembantaian Manshuroh..
4. Pembantaian Abou Za'bal..
5. Pembantaian di Nahdhoh Square, Cairo University..
6. Pembantaian berdarah di pelataran Masjid Rabiah..
7. Sedikitnya 300 tahanan meninggal di dalam penjara militer as-Sisi.. (tanpa dakwaan jelas)

Maka, dengan ini kami menyatakan PETISI “Menolak Kehadiran Jenderal as-Sisi ke Jakarta”! Kami Rakyat Indonesia berdiri tegak menentang kebiadaban as-Sisi! Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam Aksi Damai Menolak Kedatangan as-Sisi pada 3-4 September 2015.

Jakarta, 2 September 2015

Indonesian Society for Human Rights and Humanity (ISHRaH)
(Nova Abuzar, Email: noval.zarr@gmail.com) 

***

Petisi yang beralamat di https://www.change.org/p/joko-widodo-presiden-indonesia-tolak-kedatangan-jenderal-as-sisi sampai pagi ini sudah mendapat dukungan ratusan netizen penandatangan.

Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir menyampaikan As-Sisi yang dijadwalkan datang ke Indonesia Kamis (3/9) kemarin ditunda hari ini, Jumat, 4 September 2015.

Menurut informasi Al-Sisi akan tinggal di Indonesia hingga Sabtu, 5 September 2015.