Minggu, 23 Agustus 2015
Walaupun pemerintah kudeta Mesir sudah membekukan semua harta para kader dan qiyadah Ikhwanul Muslimin (IM), melarang semua kegiatan politik dan sosial organisasi tersebut pasca kudeta militer 3 Juli dan menangkap para kader terbaiknya, namun pemerintah kudeta tetap melemparkan tanggung jawab semua permasalahan Mesir kepada mereka.
Saat ini, tidak ada satupun pembicaraan tentang permasalahan Mesir kecuali IM yang harus bertanggung jawab. Padahal kader IM berada dibalik jeruji besi, bahkan ketika ada polisi yang tewas entah siapa pelakunya maka tetap IM yang harus bertanggung jawab.
Sabtu, 22 Agustus kemarin, ketika ada sekelompok polisi yang melakukan demonstrasi akibat tidak puas terhadap rezim kudeta maka tuduhan langsung diarahkan kepada IM, mereka dituduh sebagai pihak dibalik aksi tersebut, yang menghasut para polisi.
Sumber di pemerintahan As-Sisi mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin telah sukses menghasut para polisi untuk melakukan mogok kerja dan demonstrasi, setelah sebelumnya IM membagikan uang kepada para polisi untuk aksi tersebut.
Pejabat tinggi militer Mesir, Ibrahim Abdul Athi, yang sebelumnya menjadi tertawaan dunia internasional setelah mengaku menemukan obat AIDS menuduh IM sebagai biang kerok terhentinya proyek penelitiannya tentang obat AIDS tersebut, padahal pakar dari Inggris jauh-jauh hari telah mengatakan penelitian yang dilakukan Ibrahim sebagai proyek ilusi.
Tekanan terhadap Ikhwanul Muslimin tentu di back up media. Al Ahram yang menjadi corong pemerintah dalam membohongi publik menurunkan berita bahwa jaringan IM internasional menekan pemerintah Mesir melalui Amerika agar tidak lagi peduli terhadap pasien yang datang ke rumah sakit.
*LOL banget nih rezim Sisi*
Sumber: http://rassd.com/154382.htm