Rabu, 26 Agustus 2015 07:30
Figure terkait
Berita Terkait
Merdeka.com menelusuri sepak terjang Eki Pitung. Saat Pilpres 2014 lalu, Eki muncul dan mengaku sebagai tokoh Betawi. Dia mengkritik Joko Widodo ( Jokowi) yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sebagai orang yang haus kekuasaan karena mencalonkan diri menjadi Presiden RI. Dia pun protes Jokowi pun deklarasi di rumah Pitung.
"Jokowi aja di Solo bisa memimpin selama dua periode, di sana dia juga sudah membawa perubahan. Sementara saja di Jakarta baru setengah tahun dan belum ada perubahan, sudah mencalonkan diri sebagai capres," sindir Eki Pitung 2014 lalu.
Bukan hanya pada masa kepemimpinan Jokowi, Eki juga beraksi saat Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) naik jabatan menjadi Gubernur menggantikan Jokowi. Eki saat itu mengaku menduduki jabatan Ketua Antar Lembaga Badan Musyawarah (Bamus). Dia mengkritik keinginan Ahok menggunakan penembak jitu, alias sniper untuk memberantas preman di DKI Jakarta.
"Itu melanggar HAM, kan ada payung hukumnya juga untuk menggunakan sniper. Jangan asal ngoceh," kata Eki, Sabtu (31/1).
Dia mengatakan, saat ini Jakarta sudah berada dalam situasi yang kondusif. Sehingga tidak perlu memakai jasa sniper hanya untuk menghilangkan premanisme di Jakarta.
[has]