Selasa, 25 Agustus 2015
Merdeka.com - Derai tawa mewarnai proses wawancara calon
pimpinan KPK Nina Nurlina Pramono oleh anggota Pansel, Harkristuti
Harkrisnowo. Nina, pensiunan auditor Pertamina, ditanya apakah di BUMN
itu tidak ada korupsi.
"Ibu auditor Pertamina, apa Pertamina ada korupsi?" tanya Tuti kepada Nina di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8).
Mendengar pertanyaan yang tak disangka-sangka tersebut, sontak Nina terdiam. "Apa karena ibu salah audit?" tanya Tuti kembali.
"Ya mungkin ya, Bu," ujar Nina yang membuat semua undangan yang hadir tertawa.
Setelah menanyakan latar belakang pekerjaan Nina, Tuti kembali menanyakan jumlah harta benda wanita berhijab itu. "Apa benar ibu memiliki banyak rumah?" tanya Tuti kepada Nurlina.
"Ya, banyak. Lagi dibangun. 1 di Lembang, 1 di Cinere, 1 Malang, 1 Jatibening, 1 di Bandung dan 1 kondotel di Bandung," jawab Nina.
Tak hanya rumah, Nina mengaku juga memiliki harta Rp 25 miliar, 1 unit Nisan Xtrail, 1 Toyota Alphard, dan 1 unit BMW. Harta tersebut merupakan penghasilan bersama suaminya selama 32 tahun.
"Ya BMW dibeli cash. Setelah saya kerja 30 dan suami 32 tahun, please boleh dong Bu," ujar Nina yang kembali membuat undangan tertawa.
Menurut pengakuan Nina, harta yang dimilikinya itu sudah pernah dilaporkan dalam LHKPN pada tahun 2001. Meski tak ada kewajiban untuk melaporkannya, Nina mengaku belum melaporkannya lagi setelah itu.
"Kan tidak ada kewajiban, Bu. Juga tidak ada yang minta untuk dilaporkan," tandas dia.
Baca juga:
Kabareskrim ingatkan pansel KPK tak loloskan capim bermasalah
Pansel KPK: Pak Johan katanya Anda sering banting handphone?
Johan Budi: Pimpinan KPK tak harus sarjana hukum
Johan Budi: Tindakan pencegahan KPK tidak diberitakan media
Seleksi tahap akhir, calon pimpinan dicecar Pansel KPK
"Ibu auditor Pertamina, apa Pertamina ada korupsi?" tanya Tuti kepada Nina di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8).
Mendengar pertanyaan yang tak disangka-sangka tersebut, sontak Nina terdiam. "Apa karena ibu salah audit?" tanya Tuti kembali.
"Ya mungkin ya, Bu," ujar Nina yang membuat semua undangan yang hadir tertawa.
Setelah menanyakan latar belakang pekerjaan Nina, Tuti kembali menanyakan jumlah harta benda wanita berhijab itu. "Apa benar ibu memiliki banyak rumah?" tanya Tuti kepada Nurlina.
"Ya, banyak. Lagi dibangun. 1 di Lembang, 1 di Cinere, 1 Malang, 1 Jatibening, 1 di Bandung dan 1 kondotel di Bandung," jawab Nina.
Tak hanya rumah, Nina mengaku juga memiliki harta Rp 25 miliar, 1 unit Nisan Xtrail, 1 Toyota Alphard, dan 1 unit BMW. Harta tersebut merupakan penghasilan bersama suaminya selama 32 tahun.
"Ya BMW dibeli cash. Setelah saya kerja 30 dan suami 32 tahun, please boleh dong Bu," ujar Nina yang kembali membuat undangan tertawa.
Menurut pengakuan Nina, harta yang dimilikinya itu sudah pernah dilaporkan dalam LHKPN pada tahun 2001. Meski tak ada kewajiban untuk melaporkannya, Nina mengaku belum melaporkannya lagi setelah itu.
"Kan tidak ada kewajiban, Bu. Juga tidak ada yang minta untuk dilaporkan," tandas dia.
Baca juga:
Kabareskrim ingatkan pansel KPK tak loloskan capim bermasalah
Pansel KPK: Pak Johan katanya Anda sering banting handphone?
Johan Budi: Pimpinan KPK tak harus sarjana hukum
Johan Budi: Tindakan pencegahan KPK tidak diberitakan media
Seleksi tahap akhir, calon pimpinan dicecar Pansel KPK
[ren]