Kamis, 13 Agustus 2015 16:28
Merdeka.com - Jepang sukses menjadi raksasa Asia dalam
beberapa tahun ke belakangan ini berkat budayanya yang luar biasa. Tak
pelak, banyak negara di berbagai belahan dunia pun mengadaptasikan
budaya negeri matahari terbit itu. Salah satunya adalah pop culture
mereka.
Ada banyak bentuk pop culture Jepang yang saat ini menjadi fenomena baru. Beberapa contohnya adalah anime hingga idol grup. Ada juga Japanese School Girl yang merupakan kumpulan gadis-gadis cantik dengan seragam cute yang mereka pakai.
Namun ternyata di balik imutnya para gadis yang lebih mirip idol grup itu, ada sebuah sisi kelam di dalamnya. Sebuah investigasi mengungkap jika Japanese School Girl ternyata juga memberikan sebuah pelayanan kepuasan seperti massage hingga sekedar menemani jalan-jalan. Fenomena ini disebut Joshikosei atau JK Business.
Hal ini terungkap setelah channel internasional Vice News membuat sebuah investigasi. Simon Ostrovsky, reporter Vice News mengungkapkan bahwa Japanese School Girl seolah dijadikan sebagai sebuah prostitusi terselubung dengan berbagai iklan yang menjual nama mereka.
Hal tersebut ditemukan oleh Simon Ostrovsky saat datang ke sebuah acara salah satu idol grup di Jepang. Banyak pria dewasa yang datang ke event ini. Sang reporter juga mengatakan jika para pengunjung bisa diramal oleh para gadis-gadis imut tersebut hanya dengan membayar sebesar 3000 yen atau sekitar Rp.329.000.
Investigasi dari Simon Ostrovsky ini semakin diperkuat dengan penuturan dari seorang jurnalis bernama Jake Adelstein. Pengalamannya selama 20 tahun menuntun dirinya saat mengungkap sisi kelam dari Japanese School Girl. Menurut dia, Jepang adalah salah satu negara yang sangat memberikan ruang bagi setiap orang untuk mengeksploitasi para gadisnya.
Masih menurut Jake Adelstein, bisnis Joshikosei ini sudah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu. "Kamu sudah mengisolasi sebuah kelompok individu yang dimulai dengan seorang gadis lalu mengumpulkan para gadis itu dan mempekerjakan mereka di jalan. Ada banyak variasi. Hal ini merupakan sebuah kesempatan bisnis," ujar Jake seperti yang dilansir Daily Mail.
Fenomena ini sudah menjadi barang umum di Jepang dan tak ada satu orang pun yang akan membuat sebuah tindakan untuk bisnis terselubung ini. "Setiap orang tahu hal tersebut, namun tak ada satu orang pun yang melakukan suatu hal untuk hal itu," tambah Jake Adelstein.
Intip pengungkapan prostitusi terselubung ini yang direkam di dalam video dokumenter ini. Jangan lupa berikan pendapat kamu juga ya KLovers.
(dai/abl)
Ada banyak bentuk pop culture Jepang yang saat ini menjadi fenomena baru. Beberapa contohnya adalah anime hingga idol grup. Ada juga Japanese School Girl yang merupakan kumpulan gadis-gadis cantik dengan seragam cute yang mereka pakai.
Namun ternyata di balik imutnya para gadis yang lebih mirip idol grup itu, ada sebuah sisi kelam di dalamnya. Sebuah investigasi mengungkap jika Japanese School Girl ternyata juga memberikan sebuah pelayanan kepuasan seperti massage hingga sekedar menemani jalan-jalan. Fenomena ini disebut Joshikosei atau JK Business.
Hal ini terungkap setelah channel internasional Vice News membuat sebuah investigasi. Simon Ostrovsky, reporter Vice News mengungkapkan bahwa Japanese School Girl seolah dijadikan sebagai sebuah prostitusi terselubung dengan berbagai iklan yang menjual nama mereka.
Hal tersebut ditemukan oleh Simon Ostrovsky saat datang ke sebuah acara salah satu idol grup di Jepang. Banyak pria dewasa yang datang ke event ini. Sang reporter juga mengatakan jika para pengunjung bisa diramal oleh para gadis-gadis imut tersebut hanya dengan membayar sebesar 3000 yen atau sekitar Rp.329.000.
Investigasi dari Simon Ostrovsky ini semakin diperkuat dengan penuturan dari seorang jurnalis bernama Jake Adelstein. Pengalamannya selama 20 tahun menuntun dirinya saat mengungkap sisi kelam dari Japanese School Girl. Menurut dia, Jepang adalah salah satu negara yang sangat memberikan ruang bagi setiap orang untuk mengeksploitasi para gadisnya.
Masih menurut Jake Adelstein, bisnis Joshikosei ini sudah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu. "Kamu sudah mengisolasi sebuah kelompok individu yang dimulai dengan seorang gadis lalu mengumpulkan para gadis itu dan mempekerjakan mereka di jalan. Ada banyak variasi. Hal ini merupakan sebuah kesempatan bisnis," ujar Jake seperti yang dilansir Daily Mail.
Fenomena ini sudah menjadi barang umum di Jepang dan tak ada satu orang pun yang akan membuat sebuah tindakan untuk bisnis terselubung ini. "Setiap orang tahu hal tersebut, namun tak ada satu orang pun yang melakukan suatu hal untuk hal itu," tambah Jake Adelstein.
Intip pengungkapan prostitusi terselubung ini yang direkam di dalam video dokumenter ini. Jangan lupa berikan pendapat kamu juga ya KLovers.
(dai/abl)