Pertama Dalam Sejarah Turki Sejak 1924, Wanita Berjilbab Menjadi Menteri


Untuk pertama kalinya dalam sejarah Turki, sebuah negara Muslim tapi sekuler, seorang wanita yang memakai  jilbab Islam diangkat sebagai seorang menteri.

Ayşen Gürcan, seorang akademisi 52 tahun, diangkat pada Jumat kemarin menjadi menteri yang bertanggung jawab keluarga dan sosial kebijakan dalam pemerintahan sementara Perdana Menteri Ahmet Davutoglu yang akan menjalankan tugas negara sampai dengan 1 November saat dilangsungkannya pemilu ulang Turki, demikian Al-Arabiya melaporkan (29/8/2015).

Ibu dari tiga anak tersebut juga merupakan anggota dewan dari Yayasan Pemuda dan Pendidikan (TURGEV), yang di dalamnya terdapat Bilal Erdogan, putra Presiden Recep Tayyip Erdogan, menjabat sebagai seorang eksekutif.

Sejak Kekhalifan Turki Utsmani disekulerkan oleh Ataturk pada tahun 1924, negara Turki secara resmi menerapkan sekulerisme dan pelarangan terhadap atribut Islam di lembaga negara. Pemimpin Turki Kemal Ataturk mengeluarkan dekrit kabinet tahun 1925 yang berisi larangan berjilbab di sektor publik, pemerintahan dan sekolah. 

Namun setelah kemenangan AKP yang dipimpin Erdogan pada sepuluh tahun terakhir secara perlahan konstitusi negara yang membatasi hak-hak umat Islam mulai direformasi.

Dua tahun lalu, 30 September 2013, Recep Tayyip Erdogan (yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Turki) mengumumkan bahwa wanita yang bekerja di lembaga-lembaga negara, tidak lagi dilarang mengenakan jilbab. Kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan ini mengakhiri pembatasan pada Muslimah berjilbab.

Sebelum perubahan konstitusi, bahkan istri Erdogan (saat jadi PM) dan istri presiden Turki Abdullah Gul saat itu terpaksa tidak bisa mendampingi suami mereka di rumah dinas dan istana negara. Karena alasan jilbab pula, PM Erdogan kemudian menyekolahkan kedua anak perempuannya ke Amerika Serikat dan Bosnia. (Baca: 10 Tahun Perjuangan Erdogan Untuk Legalkan Jilbab di Instansi Negara Turki)

Kenapa butuh waktu lama 10 tahun Erdogan untuk mencabut larangan jilbab? Karena selama ini siapapun yang mencoba merubah prinsip sekulerisme Turki maka akan dikudeta oleh militer, seperti yang pernah dialami senior Erdogan, PM Necmettin Erbakan.

Dan kini, di kabinet Turki untuk pertama kalinya ada menteri muslimah berjilbab.