Minggu, 23 Agustus 2015 , 16:23:00
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: Dok. JPNN.com
JAKARTA -
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) enggan berkomentar
mengenai Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) yang mengkritik dirinya
lewat jejaring sosial Twitter. Tommy menyampaikan kritik mengenai cara
Ahok dalam memimpin Jakarta.
"Saya enggak mau komentar, biarkan saja
menilai," kata Ahok di acara Lebaran Betawi 2015 di Lapangan Banteng,
Jakarta, Minggu (23/8).
Ahok membiarkan orang memberikan
penilaian terkait penggusuran Kampung Pulo. Ia menjelaskan, Pemerintah
Provinsi DKI sudah berdialog kepada warga Kampung Pulo terkait
penggusuran.
Pada saat itu Joko Widodo masih menjabat
sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Jadi 2013 sudah ada negosiasi dialog
dengan Pak Jokowi, pada waktu itu warga Kampung Pulo bilang boleh
dilakukan asal dipindahin enggak jauh dari sana," tutur Ahok.
Akhirnya, Pemprov DKI membuatkan Rumah
Susun Jatinegara Barat. Letaknya tidak jauh dari Kampung Pulo. Ahok
mengatakan, begitu rusun jadi, maka warga Kampung Pulo harus pindah.
"Kami mengorbankanlah kantor Sudin PU
Tata Air untuk dibuat rusun kayak sekarang. Kalau sekarang rusunnya
sudah jadi ya harus pindah," tandas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Seperti diberitakan, lewat akun
Twitternya @Tommy_Soeharto1, Tommy kembali mengkritik cara Ahok memimpin
Jakarta. Ia mengingatkan Ahok harus bisa mengayomi seperti
gubernur-gubernur sebelumnya. Selama ini, menurut dia, Ahok lebih
cenderung mengedepankan daripada mencari solusi yang baik.
"Tegas bukan berarti harus kasar,
bedakan antara emosi pribadi dengan emosi mengayomi, yang merasa semoga
paham dengan apa yang saya maksud," kata Tommy dalam kun twitternya,
Sabtu (22/8).
Tommy juga mengingatkan agar Ahok bisa
menjaga etika berbicara dan tidak menyinggung orang lain. Ia kembali
mengingatkan agar Ahok lebih santun dalam berbicara.
"Akibat tindakan dan cara berucap
perorangan akhirnya semua dibenci, sebaiknya pandai2 mengatur emosi agar
tdk mengarah pada kebencian etnis," ucap Tommy. (gil/jpnn)