Ini istana kiai beristri 10 di Madura yang kini tak terawat


 Senin, 31 Agustus 2015 10:41
Ini istana kiai beristri 10 di Madura yang kini tak terawat
KH Masyurat Usman. ©2015 merdeka.com



Merdeka.com - Meski berada di dataran tinggi dan lokasinya berada di gang kecil, cukup mudah mencari rumah KH Masyurat Usma, pengusaha sukses beristri 10 yang tinggal satu atap. Nama Masyurat cukup termasyhur di wilayah Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Jika sampai di Kecamatan Lenteng, semua penduduk sekitar pasti mahfum dengan pengusaha sarang burung walet itu. Termasuk cerita pernikahan Masyurat dengan ke 10 istrinya, yang dinikahi di usia sangat mudah. Padahal Masyurat dalah pengusaha yang sudah berumur senja. Saat ini, usianya sudah hampir kepala 7.

Kabarnya, omzet bisnis burung walet Masyurat, pertahunnya mencapai Rp 2 miliar. Sementara bisnis tembakau rajangan, pertahun Masyurat mendapat untung hingga Rp 21 miliar. Belum lagi bisnis valasnya.

"Hartanya miliaran sudah. Jadi orang enggak kaget kalau dia itu kaya raya. Bisnis tembakaunya sukses, waletnya juga," ucap Ahmad Saikhu, warga Lenteng kepada merdeka.com.

Sementara rumah Masyurat sendiri dibangun di atas tanah seluas sekitar 1 hektar di Dusun Tarbung, Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng. Dari pantauan merdeka.com, meski sudah tak terawat, rumah Masyurat masih tampak mewah. Rumahnya berlantai lima dan terdapat 142 kamar.

Di sisi kiri dan kanan terdapat menara mirip masjid dan dari kejauhan rumah mewah itu tampak jelas, karena hanya rumah Masyurat yang terlihat besar dan tinggi. Rumah super mewah itu juga dikelilingi pagar besi setinggi sekitar 2 meteran dan ditanami pohon-pohon hias.

Sayang, jika dilihat dari jarak dekat, setengah bangunan di sisi kiri rusak parah mulai dari atas hingga bawah. Banyak dinding dan atap yang runtuh karena usia.

Sementara di bangunan utama, yaitu sisi kanan, masih tampak kokoh. Dan di tempat inilah, ke 10 istri dan anak-anak Masyurat tinggal satu atap. Di tengah-tengah bangunan, terdapat masjid dengan bedug yang kulit sisi depannya sudah jebol.

Di masjid tersebut, selain digunakan salat berjamaah oleh ke 10 istri Masyurat, juga digunakan warga sekitar salat lima waktu. Bahkan, tak jarang orang-orang yang lewat singgah dan mengerjakan salat.

Pada bagian belakang bangunan utama, juga terdapat gudang berukuran sama dengan bangunan utama. Gudang tersebut selalu terkunci, karena di tempat itulah walet-walet yang banyak memberi pundi-pundi rejeki Masyurat tinggal.

"Gudangnya selalu dikunci. Hanya abah yang biasa masuk ngurusi walet-waletnya," kata Muhamad, anak kesembilan Masyurat dari istri ketiganya.

Hanya saja, Muhamad tak tahu, sudah berapa tahun usia rumah yang ditinggalinya bersama 10 ibu dan saudara-saudaranya itu. "Nggak tahu abah, kenapa gak dirawat. Mungkin buat ternak walet lagi," ucapnya santai.

Memang, rumah Masyurat ini daerahnya cukup sejuk. Selain berada di dataran tinggi, juga berada di sekitar pesisir pantau. Sehingga cocok dihuni burung walet, yang siap memberi keuntungan miliaran rupiah kepada Masyurat sebagai imbalan diperkenankan tinggal di rumahnya.

Dan hanya Masyurat yang bisa menceritakan detail sejarah rumah, bisnis suksesnya maupun kisah cintanya menikahi 10 perawan. Namun, saat hendak ditemui merdeka.com, Masyurat tengah sakit dan tidak bisa berbagi cerita menariknya. Pun begitu dengan istri-istrinya, tanpa restu Masyurat, tak berani berbagi kisah dengan orang lain.

"Abah lagi sakit, jadi tidak bisa ditemui. Nggak tahu sakitnya apa, badannya panas. Umi juga gak bisa. Mungkin lain kali saja kalau abah sudah sembuh. Nanti telepon aja dulu ke abah," ucapnya.
[did]