Terkait
- Besok, Kemenko Maritim Gelar Serah Terima Jabatan
- Istana: Jokowi Ingin Menteri yang Berpengalaman Hadapi Krisis
- Jadi Seskab, Pramono Akan Perbaiki Komunikasi Istana dengan Parpol
- Telah Berkemas Sejak Kemarin, Tedjo Ingin Luhut Segera Bekerja
JAKARTA, KOMPAS.com —
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik langkah Presiden Joko Widodo dalam
merombak Kabinet Kerja. Menurut Fadli, akan lebih tepat jika Jokowi
mengganti menteri yang bersentuhan langsung dengan teknis lapangan.
Namun, Jokowi justru mengganti tiga menteri koordinator.
"Padahal, kalau kita mau melihat masalah ekonomi lebih banyak di kementerian teknis, bukan koordinasi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Fadli mencontohkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang beberapa kebijakannya banyak menghambat pelaku usaha. Contoh lain, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang menaikkan pajak dan menyulitkan subyek pajak tanpa berhasil untuk memperluas subyek pajak itu sendiri.
"Jadi, pajak hanya dikenakan kepada subyek yang sama," ujarnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, menurut dia, juga layak diganti karena telah membuat kekisruhan sepak bola.
Kemudian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dianggapnya mempersulit rakyat dengan menaikkan harga bahan bakar minyak.
Terakhir, Fadli juga mempertanyakan tak dicopotnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly yang dianggapnya telah membuat kegaduhan politik terkait kepengurusan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
"Jokowi juga tidak berani melakukan reshuffle kepada menteri yang berasal dari parpol penguasa atau pendukung presiden dan wapres ketika itu. Ketakutan itu menunjukkan bahwa ini reshuffle tambal sulam," kritik Fadli.
Presiden Jokowi telah melantik lima menteri dan satu pejabat setingkat menteri. Mereka adalah Luhut Binsar Pandjaitan yang dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Luhut akan merangkap jabatan sebagai Kepala Staf Kepresidenan, yang ia jabat sebelumnya.
Ekonom Rizal Ramli dilantik sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Rizal menggantikan posisi Indroyono Soesilo. (Baca: Jokowi Lantik 5 Menteri dan Seskab)
Selanjutnya, Thomas Trikasih Lembong dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. Sementara itu, Sofjan Djalil, yang sebelumnya menjabat Menko Perekonomian, dilantik sebagai Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago.
Adapun mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dilantik sebagai Menko Perekonomian. Kemudian, Pramono Anung, politisi PDI-P, dilantik menjadi Sekretaris Kabinet. Pramono menggantikan posisi Andi Widjajanto.
Presiden Lantik 6 Menteri Baru
"Padahal, kalau kita mau melihat masalah ekonomi lebih banyak di kementerian teknis, bukan koordinasi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Fadli mencontohkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang beberapa kebijakannya banyak menghambat pelaku usaha. Contoh lain, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang menaikkan pajak dan menyulitkan subyek pajak tanpa berhasil untuk memperluas subyek pajak itu sendiri.
"Jadi, pajak hanya dikenakan kepada subyek yang sama," ujarnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, menurut dia, juga layak diganti karena telah membuat kekisruhan sepak bola.
Kemudian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dianggapnya mempersulit rakyat dengan menaikkan harga bahan bakar minyak.
Terakhir, Fadli juga mempertanyakan tak dicopotnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly yang dianggapnya telah membuat kegaduhan politik terkait kepengurusan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
"Jokowi juga tidak berani melakukan reshuffle kepada menteri yang berasal dari parpol penguasa atau pendukung presiden dan wapres ketika itu. Ketakutan itu menunjukkan bahwa ini reshuffle tambal sulam," kritik Fadli.
Presiden Jokowi telah melantik lima menteri dan satu pejabat setingkat menteri. Mereka adalah Luhut Binsar Pandjaitan yang dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Luhut akan merangkap jabatan sebagai Kepala Staf Kepresidenan, yang ia jabat sebelumnya.
Ekonom Rizal Ramli dilantik sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Rizal menggantikan posisi Indroyono Soesilo. (Baca: Jokowi Lantik 5 Menteri dan Seskab)
Selanjutnya, Thomas Trikasih Lembong dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. Sementara itu, Sofjan Djalil, yang sebelumnya menjabat Menko Perekonomian, dilantik sebagai Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago.
Adapun mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dilantik sebagai Menko Perekonomian. Kemudian, Pramono Anung, politisi PDI-P, dilantik menjadi Sekretaris Kabinet. Pramono menggantikan posisi Andi Widjajanto.