Home » Uncategories » Mengintip Kehidupan 'Pribadi' Para Pilot dan Pramugari
Mengintip Kehidupan 'Pribadi' Para Pilot dan Pramugari
Tom Cross telah menjadi selebriti dunia maya dan secara tak langsung menjadi sponsor bagi Qantas. (Daily Mail)
Liputan6.com, Jakarta - Pekerjaan pilot dan pramugari telah
dianggap sebagai karir yang paling mewah di dunia. Namun media sosial
kini telah memutar balik daya tarik kehidupan mereka yang bekerja di
atas pesawat.
Foto yang diunggah melalui Instagram, Facebook, dan Twitter
memperlihatkan kegiatan mereka ketika tidak ada penumpang, dari
momen-momen konyol hingga waktu bersantai dengan sesama rekan.
Dengan unggahan sebanyak 1,2 juta dan masih terus berlanjut, Anda
dapat mengintip kesibukan pramugari, pilot dan staf penerbangan lainnya
melalui tagar #crewlife atau kehidupan awak. Di sana mereka memamerkan
saat-saat sedang bertugas dan waktu mereka bersantai.
Sejumlah unggahan Tom Cross telah mendapatkan 50.000 like berkat foto-foto seperti ini. (Daily Mail)
Pemuda tampan bernama Tom Cross, yang bekerja untuk QantasLink,
sebuah maskapai penerbangan regional yang berbasis di Sydney, Australia,
membagikan foto-foto narsisnya di ruang kendali pesawat, kota-kota
mempesona yang pernah dikunjungi serta gambaran keriangan bersama anjing
kesayangannya bernama Cully.
Tom Cross di waktu santainya setelah bertugas di sebuah kota dan bersama anjing kesayangannya. (Daily Mail)
Dengan lebih dari 50.000 pengikut, unggahannya melalui Instagram
telah menjadikannya terkenal, sehingga para penumpang dapat mengenalinya
dengan di bandara dan di atas pesawat.
Kepada MailOnline, Cross yang masih berusia 26 tahun
mengatakan, "Itu sudah sering terjadi. Dan menurutku sangat menarik
untuk bertemu dengan orang-orang yang hanya mengenaliku dari foto-foto."
"Kau tak akan pernah tahu siapa yang akan kau temui. Aku pernah
bertemu dengan penumpang dan awak dari masakapai lainnya di berbagai
belahan dunia."
"Banyak orang yang merasa tertarik dengan pekerjaanku sebagai pilot. Mereka selalu bertanya tanggapanku tentang bekerja di Qantas dan bagaimana mereka bisa mendapatkan pekerjaan sepertiku."
"Mereka juga menanyakan kabar Cully dan bertanya kenapa dia tidak pernah diajak terbang."
Foto narsis Tom Cross berenang di Victopria Falls, Afrika dan laut Mediterania Turki. (Daily Mail)
Dari sejumlah foto yang diunggahnya, beberapa telah mendapatkan lebih
dari 50.000 'likes'. Cross kini telah menjadi selebriti di dunia maya
dan secara tak langsung menjadi sponsor bagi QantasLink.
Meski memperlihatkan kesenangan dalam bekerja, pramugari dan pilot
dengan tegas akan mengungkapkan bahwa pekerjaan mereka tidak semudah
yang dipikirkan. Mereka tak selalu berpergian ke lokasi-lokasi
menyenangkan ataupun menginap di hotel-hotel mewah.
Foto mereka hanya mengungkapkan sepenggal kisah dari kehidupan
mereka. Semua itu dilakukan di antara penumpang yang mengganggu, jam
kerja panjang, perasaan lelah dan selalu jauh dari keluarga dan
teman-teman.
Foto narsis Tom Cross di dalam ruang kendali pesawat. (Daily Mail)
Secara singkat, media sosial telah memberikan ruang untuk
melampiaskan, merenungkan atau membuat malu penumpang yang tidak tahu
diri ataupun foto-foto awak malas dan tidak memberikan pelayanan yang
layak.
Sarah Steegar, seorang pramugari untuk maskapai terkenal di Amerika,
telah menjadi salah satu sumber yang paling dikenal berkat artikelnya
untuk Flyertalk dan kicauan yang mendidik sekaligus menghibur para
pengikutnya di media sosial.
Baginya, medsos telah menjadi tempat untuk meredakan stres,
bersenang-senang, dan terus berhubungan dengan pramugari lainnya di
seluruh dunia.
Pramugari berfoto di mobil terbuka sedang menuju atau dari bandara. (Daily Mail)
"Media sosial sekarang ini tidak tergantikan, ruang untuk berbagi
berita dan kejadian di tempat kerja, kebaikan, keburukan ataupun
kesengsaraan."
"Di dunia maya bahkan ada meme dan cerita-ceirta lucu
tentang kejadian di tempat kerja. Membuat kita untuk terus berhubungan
dan berkomunikasi meski berjauhan, seperti di kamar hotel masing-masing
setelah melakukan perjalanan melelahkan dan bersantai tertawa
bersama-sama."
Penggunaan media sosial yang menyenangkan seperti ini membuat kami
terus berhubungan antar maskapai. Semua itu berkat Twitter, aku memiliki
teman pramugari lainnya dari Emirates, Qantas dan Air France."
Etihad membawa para pengikutnya ke dalam ruang kendali pesawat. (Daily Mail)
Steegar adalah seorang warga Amerika yang sudah hidup di Inggris selama 6 tahun. Ia gemar membagikan meme dan foto-foto dari bandara atau hotel di mana ia menginap.
Salah satunya, belum lama ini memperlihatkan pemandangan kamar hotel
dengan keterangan, "Hari yang sama, penerbangan yang sama di kota yang
sama dan di dalam kamar hotel yang sama (tak mewah, suasana asli). Ini
bukan hari Groundhog, ini adalah #crewlife (kehidupan awak)."
Sarah Steegar, pramugari sekaligus penulis memperlihatkan kehidupan pramugari. (Daily Mail.)
Meskipun begitu, para awak cukup berhati-hati karena unggahan mereka dipantau oleh atasan.
Pramugari Jennie Jordan, penulis dari Flying High, bersikap anonim terhadap unggahannya.
Para awak selalu berpikir bahwa mereka akan dipecat atas suatu
tindakan, jadi aku agak takut jika salah satu bos atau manajer membaca
bukuku atau kicauan dan mereka mengetahui identitasku.
Awak Etihad bertemu dengan aktor Hollywood Vin Diesel diluar pesawat bertemakan Fast and the Furious (Daily Mail)
Tak hanya staf penerbangan yang memperlihatkan di balik layar saat
melakukan penerbangan dari kota ke kota. Perusahaan penerbangan juga
telah memanfaatkan media sosial mereka untuk menyoroti persahabatan
mereka bersama staf serta lokasi tujuan mereka. Beberapa di antaranya
bahkan melakukannya lebih baik daripada yang lainnya.
Contohnya, maskapai penerbangan Etihad yang berbasis di Abu Dhabi. Mereka mengajak pengikut media sosial ke dalam ruang kendali pesawat, memperlihatkan sisi pribadi staf daripada hanya sekadar melakukan promosi.
Mereka bahkan memperlihatkan pilot dan pramugari berpose bersama aktor ataupun atlet saat bertugas.**