Rabu, 02 September 2015 | 13:53
Presiden Joko Widodo (Antara/Yudhi Mahatma)
Jakarta - Presiden Joko
Widodo (Jokowi) menyambut baik bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN)
ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yaitu koalisi partai-partai pendukung
pemerintah. Jokowi meniliai bergabungnya partai yang pernah dipimpin
Amin Rais itu menunjukkan PAN lebih mengutamakan kepentingan negara dan
rakyat.
“Saya melihat PAN mengutamakan lebih besar kepentingan negara dan rakyat. Inilah politik kebangsaan. Dan semoga dengan bergabungnya PAN dengan pemerintah ini bisa menjadikan semangat kita bersama menjadi bagian perubahan menuju ke Indonesia yang lebih baik,” demikian kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (2/9).
Dalam kesempatan itu hadir Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Jokowi menjelaskan efektivitas pemerintahan saat ini sangat diperlukan. Apalagi tantangan perekonomian global semakin besar. Bergabungnya PAN kata dia semoga menjadi momentum untuk persatuan.
“Saya mengajak semua pihak untuk menjadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan,” kata Jokowi.
“Saya melihat PAN mengutamakan lebih besar kepentingan negara dan rakyat. Inilah politik kebangsaan. Dan semoga dengan bergabungnya PAN dengan pemerintah ini bisa menjadikan semangat kita bersama menjadi bagian perubahan menuju ke Indonesia yang lebih baik,” demikian kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (2/9).
Dalam kesempatan itu hadir Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Jokowi menjelaskan efektivitas pemerintahan saat ini sangat diperlukan. Apalagi tantangan perekonomian global semakin besar. Bergabungnya PAN kata dia semoga menjadi momentum untuk persatuan.
“Saya mengajak semua pihak untuk menjadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan,” kata Jokowi.
Ezra Sihite/Novy Lumanauw/AF