Terungkap rahasia hubungan mesra Arab Saudi-Israel

 Kamis, 2 April 2015 08:12

Terungkap rahasia hubungan mesra Arab Saudi-Israel
Wakil Menteri Pertahan Saudi Amir Salman bin-Sultan. ©middleeastmonitor.com

Merdeka.com - Konflik Yaman yang sedang berlangsung saat ini kembali menguak hubungan mesra antara Arab Saudi dengan Israel.

Dalam serangan udara pasukan militer Saudi pada Kamis lalu ke Yaman, disebut-sebut jet tempur Israel ikut serta dalam penyerangan itu.

"Ini pertama kalinya pasukan Zionis bergabung dengan koalisi negara Arab," ujar Sekretaris Jenderal Partai Politik Al-Haq, Yaman, Hassa Zayd dalam akun jejaring sosial Facebook, seperti dilansir Global Search, Ahad (29/3).

Dia mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah memerintahkan langsung Angkatan Udara Israel mengerahkan jet-jet tempur mereka buat mendukung serangan Saudi ke Yaman.

November lalu, Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi menyatakan kesediannya menjual minyak ke Israel.

"Yang Dipertuan Agung Raja Abdullah (ketika itu) selalu menjadi contoh tentang hubungan baik antara Saudi dengan negara lain," kata Naimi kepada wartawan di Wina. "Dan negara Yahudi juga tanpa kecuali."

Beberapa bulan sebelumnya, mantan kepala intelijen Saudi Pangeran Turki al-Faisal menulis opini di koran Israel Haaretz tentang posisi Liga Arab dalam proses perdamaian antara Israel dengan Palestina.

Pejabat Uni Eropa di Brussels, Belgia, Februari lalu mengatakan kepada stasiun televisi Israel Channel 2, Arab Saudi sudah menawarkan wilayah udaranya untuk dilintasi pesawat-pesawat jet tempur Israel guna menyerang Iran jika diperlukan.

Langkah itu sebagai balas budi buat Israel yang meningkatkan pembicaraan damai dengan Palestina.

"Pihak berwenang Saudi sudah berkoordinasi penuh dengan pejabat Israel dalam soal Iran," kata pejabat Eropa itu, seperti dilansir Sputnik News, Kamis (26/2).

Jika jet-jet tempur Israel bisa melintasi wilayah udara Arab Saudi maka Negeri Bintang Daud itu bisa menyerang Teheran kapan saja tanpa perlu mengitari Teluk Persia.

Channel 2 juga mengungkapkan pasukan intelijen Israel dan negara Arab juga sudah berbagi informasi soal program nuklir Iran.

Surat kabar asal Inggris The Sunday Times menerbitkan laporan mengejutkan November 2013 lalu.

Saudi akan mengizinkan Israel melintasi wilayah udara negeri itu untuk menyerang Iran. Tak hanya itu, Saudi juga akan menyediakan pesawat tanpa awak, helikopter penyelamat, dan pesawat tanker

Penyerangan itu merupakan langkah antisipasi jika pembicaraan di Jenewa, Swiss, antara Negara Barat dan Iran pekan ini gagal memaksa Iran menghentikan program nuklirnya, seperti dilansir surat kabar Haaretz, Ahad (17/11/2013).

"Ketika perjanjian Jenewa ditandatangani maka pilihan untuk melancarkan serangan militer akan kembali dipertimbangkan. Pihak Saudi sangat marah dan bersedia mendukung penuh Israel," ujar Times mengutip sejumlah sumber.

Pada November 2013, menurut radio Israel, Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi Amir Salman bin-Sultan dan dua pejabat lainnya diam-diam mengunjungi Negeri Bintang Daud itu.
[pan]