Marquez: Tidak Ada Lagi Peluang Menjadi Juara Dunia


Senin, 31 Agustus 2015 | 07:11 WIB
MOTOGP.COM Pebalap Movistar Yamaha asal Italia, Valentino Rossi (kanan), dan pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez, bersaing pada balapan GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (30/8/2015).

SILVERSTONE, KOMPAS.com — Gagal finis pada GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (30/8/2015), membuat Marc Marquez sadar bahwa peluangnya untuk mempertahankan gelar juara dunia musnah sudah.

Marquez yang tengah bersaing ketat dengan Valentino Rossi terjatuh ketika balapan tinggal menyisakan delapan putaran. Rossi yang akhirnya finis pertama semakin membuat sulit posisi pebalap Repsol Honda tersebut.

Sebelum GP Inggris, Marquez yang tertinggal 52 poin dari Rossi dan Jorge Lorenzo masih punya keyakinan untuk meraih gelar juara dunia ketiga beruntunnya. Namun, ketika kini tertinggal 77 poin dari Rossi dengan enam balapan tersisa, semua jadi terlalu sulit.

"Kami kehilangan peluang untuk menjadi juara dunia, tetapi kami akan mencoba untuk memenangi balapan sebanyak mungkin dari sekarang sampai musim berakhir," kata Marquez.

"Tidak ada lagi pikiran untuk menjadi juara dunia. Saya akan mencoba untuk menang dan jika tidak berhasil, saya akan mencoba untuk finis kedua atau ketiga. Saya tidak akan mengubah level saya karena saya sudah mengambil banyak risiko," lanjutnya.

Musim ini, Marquez empat kali gagal finis, di Argentina, Italia, Catalunya, dan Inggris. Angka tersebut sama dengan jumlah kemenangan yang diraih Rossi musim ini, sementara Marquez hanya menang tiga kali (Austin, Jerman, dan Indianapolis).

Pada balapan di Inggris, Marquez jadi penantang terkuat Rossi sebelum akhirnya terjatuh di tikungan Copse.

"Saat hujan, sulit untuk mengatur feeling sepanjang balapan. Saya berada di belakang Valentino ketika berada di akhir jalur lurus. Saya mengerem dan kehilangan kontrol ban belakang. Ketika saya mencoba menghindari kecelakaan, saya sudah melayang," tutur pebalap 22 tahun tersebut.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber: Crash