Kejanggalan perompakan MT Joaquim


 Senin, 17 Agustus 2015 06:35
Kejanggalan perompakan MT Joaquim
Kapal yang dirompak bajak laut. ©2015 merdeka.com/abdullah sani

Merdeka.com - Sebuah komplotan perompak Selat Malaka menyandera kapal pengangkut minyak berbendera Singapura, MT Joaquim, dan menguras habis muatan minyak mentah sebanyak 2.900 ton. Para perompak kemudian menelantarkan kapal itu di perairan sebelah utara Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Kapal MT Joaquim berlayar dari OPL Timur Sabah, Malaysia, menuju Pulau Langkawi. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8/8) sekitar pukul 20.00 WIB, pada posisi 02'34.00 Lintang Utara dan 101'26.20 Bujur Timur. Kapal itu mengangkut 2.900 ton minyak mentah jenis light crude oil (LCO) dengan awak delapan anak buah kapal (ABK).

Kejadian perompakan baru diketahui oleh pihak agen kapal itu setelah kapal hilang kontak dengan perusahaan sekitar pukul 21.30 WIB. Kemudian mereka melaporkan kejadian itu ke otoritas Malaysia.

Dari keterangan ABK, ada sekitar 19 perompak mendatangi kapal itu menggunakan kapal pancung, dan langsung naik ke anjungan.

Sementara itu, di ruang lain ada sembilan orang lainnya berada di ruangan ABK, ruang mesin, dan gudang dan sekitar lima orang berada di dek. Diperkirakan semua berjumlah 19 orang, dan melumpuhkan semua ABK dan mengikatnya di anjungan.

Motif perompakan adalah menguras habis muatan minyak LCO. Salah satu perompak memerintahkan kapten kapal untuk menggerakkan kapal ke posisi sudah ditentukan, sambil berbicara menggunakan radio memanggil kapal lain. Sampai di tempat yang dituju, sudah menunggu satu kapal tanker lain dan langsung merapat di lambung kiri MT Joaquim.

Salah satu anak buah kapal bernama Khairul, mengaku sempat melihat jelas nama kapal yang tertulis di lambung kapal perompak, saat diminta oleh para bandit itu membelokkan kapal ke perairan Rupat utara. Kapal tanker dipakai perompak, berdasarkan keterangan saksi, adalah MT Kharisma 9.

Setelah diselidiki, Panglima Armada RI Kawasan Barat, Laksma TNI A Taufiqoerrahman, mencium ada yang tidak beres dalam peristiwa perompakan kapal itu. Dalam kesimpulan hasil penyelidikan sementara, kejahatan itu hanya sebuah kedok dari skenario buat tujuan tertentu. Berikut ini adalah analisa sementara soal kejanggalan perompakan MT Joaquim.
[ary]