Ketika Imam Syafii Berselish dengan Muridnya

by Abrar Rifai

Syaikh Yunus bin Abdil A'la adalah satu di antara murid Imam Syafi'i radhiyallahu 'anhum. Pernah suatu ketika, Yunus tidak sepakat dengan pelajaran gurunya. Yunus kemudian bangkit dari duduk dan meninggalkan Sang Guru, yang terus melanjutkan pelajaran bersama murid-murid yang lain. Yunus marah, kemudian langsung pulang ke rumah.

Malam harinya, Yunus mendengar pintu rumahnya diketuk seseorang. Sebelum membuka pintu, Yunus bertanya, “Siapa?”

“Muhammad Bin Idris,” jawab orang yang mengetuk pintu. Yunus mencari-cari, siapakah di antara teman, kerabat dan semua orang yang dienalnya bernama Muhammad bin Idris...?

Setelah pintu dibuka, betapa terkejutnya Yunus, karena orang yang sekarang berdiri di hadapannya, benar adalah Imam Syafi'i. Guru yang siang tadi dianggap mengecewakannya.

Masih belum usai Yunus dengan keterkejutannya, Imam Syafi'i pun berujar, “Sekian lama kita bersama karena menyepakati banyak hal. Apakah karena berbeda dalam satu hal, lantas sekarang kita harus berpisah?”

____
*Muhammad bin Idris asy-Syafi`i (bahasa Arab: محمد بن إدريس الشافعي) yang akrab dipanggil Imam Syafi'i (kelahiran Gaza, Palestina, 150 H / 767M - Fusthat, Mesir 204H / 819M) adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad. Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana. (wikipedia)