Rabu, 12 Agustus 2015
Sekjen Komite Olimpiade Nasional Israel (OCI) Gili Lustig mengatakan, pebulu tangkis Misha Zilberman yang diberi visa oleh Pemerintah Indonesia, menjadi kabar gembira bagi negaranya. Bahkan, ia menanggapi hal itu merupakan pencapaian besar bagi Israel.
Lustig pun tidak segan-segan mengangkat pebulu tangkis berusia 26 tahun tersebut sebagai duta negaranya.
"Tapi bagi kami itu adalah kemenangan besar bahwa ia akan berada di sana (Indonesia)," kata Lustig kepada AP. "Sekarang dia duta olahraga Israel."
OCI mengatakan Misha Zilberman (26 tahun), telah diberikan izin untuk masuk ke Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, setelah berulang kali ditolak saat mengajukan visa karena dia orang Israel.
Lustig mengatakan, Zilberman telah menunggu di Singapura selama dua pekan setelah membuat aplikasi visa sejak enam bulan lalu. Dia mengatakan, Federasi Dunia Bulu Tangkis (BWF) ikut campur tangan untuk memastikan Zilberman bisa mengamankan visanya.
Dia mengungkap, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) ikut campur tangan untuk memastikan Zilberman bisa mengamankan visa agar bisa bertanding di Jakarta. Gara-gara itu, kata dia, latihan Zilberman menjadi terganggu.
Pemerintah Indonesia akhirnya memberikan visa kepada pebulu tangkis Israel untuk mengikuti kejuaraan Dunia di Jakarta, setelah mengalami kebuntuan selama berbulan-bulan, demikian pengumuman Komite Olimpiade Nasional Israel (OCI), Senin (10/8).
Bisa jadi, Zilberman merupakan orang pertama yang mendapatkan visa secara resmi yang dikeluarkan pihak migrasi Indonesia. Hal itu terkait dengan tiadanya hubungan diplomatik Indonesia dan Israel. Alhasil, selama ini pengajuan visa warga Israel selalu ditolak Pemerintah Indonesia.
Sumber: ROL
***
Pebulutangkis Israel Merasa Menang Bisa Menginjakkan Kaki di Indonesia
Pebulutangkis Israel, Misha Zilberman, langsung meninggalkan lokasi penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Stadion Istora Senayan Jakarta. Itu setelah Misha bermain dalam pertandingan putaran pertama melawan tunggal putra Cina Taipei, Hsu Jen Hao, Selasa 11 Agustus 2015. Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melarang sejumlah wartawan di Istora Senayan, untuk mewawancarai Misha Zilberman. Alasan BWF karena alasan keamanan buat warga negara Israel itu.
Pada pertandingan putaran pertama itu, Zilberman kalah dari Hsu dalam waktu 34 menit dengan skor 21-14, 21-14. BWF kemudian membagikan kutipan wawancara dengan Zilberman kepada para wartawan di ruang media Stadion Istora. "Saya sudah bekerja keras sepanjang tahun untuk masuk kualifikasi dan datang ke Jakarta memperlihatkan pertandingan terbaik. Di satu sisi saya juga senang bisa sampai di Jakarta. Namun saya kecewa karena tidak mampu menunjukkan kemampuan terbaik. Dalama lima hari terakhir saya tidak berlatih," kata Zilberman.
Dalam akun Facebook, Zilberman mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk mengikuti Kejuaraan Dunia 2015.
(http://topskor.co.id/olympic/news/7/bulutangkis/2015/08/11/7878/pebulutangkis-israel-merasa-menang-bisa-menginjakkan-kaki-di-indonesia)
***
Kok, Indonesia sekarang seperti ini???
Keputusan pemerintahan Jokowi yang membolehkan atlet Israel berlaga di tanah air sangat berbeda dengan apa yang dilakukan Soekarno. Pada tahun 1962, Soekarno mengusir Israel dan Taiwan dari Asian Games yang berlangsung di Jakarta. Untuk Israel, Soekarno melakukannya karena solidaritas terhadap perjuangan Palestina.
Akibat kebijakan Soekarno ini Komite Olimpiade Internasional mengeluarkan Indonesia sebagai peserta di Olimpiade Tokyo.
Soekarno kemudian menjadi penggagas dibentuknya GANEFO (Games of the New Emerging Forces), pesta perhelatan olahraga bersama negara-negara berhaluan kiri lainnya. Namun pesta olahraga ini hanya berlangsung sekali akibat persoalan politik yang mengelilinginya.
Baca: Umat Islam Tolak Masuknya Atlet Israel