Sabtu, 11 April 2015 17:16
Merdeka.com - Susan Farmer, dari Eddy, Texas, memiliki berat
274,4 kg. Dokter mengatakan bahwa dia akan menghadap Tuhan lebih awal,
jika tidak menurunkan bobot tubuhnya hingga setengah.
Ketika Susan, 37, bertekad untuk menurunkan berat badannya, ibunya Nita justru terus membelikannya makanan berlemak. Dan karena berat badannya, Susan bahkan tidak bisa berjalan lebih dari 30 detik.
Saat diwawancara oleh TLC, Susan mengungkapkan bahwa masalah obesitas yang dideritanya membuat dia merasakan nyeri di sekujur tubuh.
"Hidup ini menyedihkan. Saya merasa sakit sepanjang waktu," pungkasnya.
Susan juga memiliki kesulitan dalam bernapas, terutama ketika dia berjalan. Sebab, ketika berjalan dia harus mengambil langkah kecil seperti bayi.
"Saya tidak suka melihat diri saya di depan cermin. Saya gemuk dan jelek," lanjutnya.
Anehnya, meski Nita tahu bahwa berat badan Susan bisa membahayakan nyawa putrinya, dia mengaku tidak bisa berhenti membelikannya makanan berlemak.
Dalam upaya untuk menurunkan berat badan Susan, ibu dan adiknya pergi ke sebuah rumah sakit di Texas untuk mencoba dan mencari tahu apakah Susan memenuhi syarat untuk melakukan operasi penurunan berat badan.
Dokter mengatakan bahwa Susan perlu menurunkan setidaknya 45,4 kg sebelum melakukan operasi. Setelah mendengar itu, Susan membulatkan tekadnya untuk benar-benar merombak pola makannya.
Susan kemudian hanya makan yogurt saat sarapan, telur saat makan siang, dan juga salad. Dia juga mendorong dirinya untuk pergi ke luar, berjalan di sekitar rumahnya.
Setelah dua bulan, dia kembali ke rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa Susan telah menurunkan berat badannya hingga 71,6 kg dan sekarang beratnya 204 kg.
Susan pun diperbolehkan untuk melakukan operasi bypass lambung dan dirawat di rumah sakit. Operasinya sukses dan dokter berharap bahwa beberapa bulan ke depan, bobot Susan akan turun 14-18 kg.
Nita mengakui bahwa dirinyalah yang merusak Susan. Bahkan setelah Susan melakukan fisioterapi untuk membangun kakinya yang hampir lumpuh akibat penumpukan lemak berlebih di tubuhnya, Nita kembali membawa Susan ke sebuah drive-thru untuk membeli beberapa makanan cepat saji.
Photos by TLC
Sebulan berikutnya bobot Susan naik 3 kg, lalu dia pun meminta bantuan seorang terapis untuk mencari akar penyebab dia tidak bisa berhenti makan. Selama menjalani sesi terapi, dia meminta ibunya untuk berhenti memperlakukannya seperti bayi dan memberikan kesempatan padanya untuk melakukan segalanya sendirian.
"Ini sangat sulit karena saya sudah terlalu lama bergantung pada orang lain. Dan saya takut tidak bisa melakukannya sendiri," aku Susan.
Namun tekad Susan sangat besar, dia memutuskan keluar dari rumahnya dan tinggal bersama kakak laki-lakinya. Dia mulai membiasakan dirinya untuk melakukan tugas-tugas rumah seperti mencuci piring, pakaian, dan mencoba bergerak sesering mungkin.
"Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya merasa seperti orang yang mandiri, itu membuat saya merasa hebat," tandasnya. Berat badan Susan sekarang 154,2 kg - turun 121,1 kg.
Baca juga:
10 Kasus obesitas anak paling mengejutkan di dunia
Kebanyakan santap sphagetti, Paus Fransiskus diminta diet
Duduk seharian sama dengan mati secara perlahan! [Part 2]
Duduk seharian sama dengan mati secara perlahan! [Part 1]
Kegemukan mudah menyerang mereka yang ramah, benarkah?
Ketika Susan, 37, bertekad untuk menurunkan berat badannya, ibunya Nita justru terus membelikannya makanan berlemak. Dan karena berat badannya, Susan bahkan tidak bisa berjalan lebih dari 30 detik.
Saat diwawancara oleh TLC, Susan mengungkapkan bahwa masalah obesitas yang dideritanya membuat dia merasakan nyeri di sekujur tubuh.
"Hidup ini menyedihkan. Saya merasa sakit sepanjang waktu," pungkasnya.
Susan juga memiliki kesulitan dalam bernapas, terutama ketika dia berjalan. Sebab, ketika berjalan dia harus mengambil langkah kecil seperti bayi.
"Saya tidak suka melihat diri saya di depan cermin. Saya gemuk dan jelek," lanjutnya.
Anehnya, meski Nita tahu bahwa berat badan Susan bisa membahayakan nyawa putrinya, dia mengaku tidak bisa berhenti membelikannya makanan berlemak.
Dalam upaya untuk menurunkan berat badan Susan, ibu dan adiknya pergi ke sebuah rumah sakit di Texas untuk mencoba dan mencari tahu apakah Susan memenuhi syarat untuk melakukan operasi penurunan berat badan.
Dokter mengatakan bahwa Susan perlu menurunkan setidaknya 45,4 kg sebelum melakukan operasi. Setelah mendengar itu, Susan membulatkan tekadnya untuk benar-benar merombak pola makannya.
Susan kemudian hanya makan yogurt saat sarapan, telur saat makan siang, dan juga salad. Dia juga mendorong dirinya untuk pergi ke luar, berjalan di sekitar rumahnya.
Setelah dua bulan, dia kembali ke rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa Susan telah menurunkan berat badannya hingga 71,6 kg dan sekarang beratnya 204 kg.
Susan pun diperbolehkan untuk melakukan operasi bypass lambung dan dirawat di rumah sakit. Operasinya sukses dan dokter berharap bahwa beberapa bulan ke depan, bobot Susan akan turun 14-18 kg.
Nita mengakui bahwa dirinyalah yang merusak Susan. Bahkan setelah Susan melakukan fisioterapi untuk membangun kakinya yang hampir lumpuh akibat penumpukan lemak berlebih di tubuhnya, Nita kembali membawa Susan ke sebuah drive-thru untuk membeli beberapa makanan cepat saji.
Photos by TLC
Sebulan berikutnya bobot Susan naik 3 kg, lalu dia pun meminta bantuan seorang terapis untuk mencari akar penyebab dia tidak bisa berhenti makan. Selama menjalani sesi terapi, dia meminta ibunya untuk berhenti memperlakukannya seperti bayi dan memberikan kesempatan padanya untuk melakukan segalanya sendirian.
"Ini sangat sulit karena saya sudah terlalu lama bergantung pada orang lain. Dan saya takut tidak bisa melakukannya sendiri," aku Susan.
Namun tekad Susan sangat besar, dia memutuskan keluar dari rumahnya dan tinggal bersama kakak laki-lakinya. Dia mulai membiasakan dirinya untuk melakukan tugas-tugas rumah seperti mencuci piring, pakaian, dan mencoba bergerak sesering mungkin.
"Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya merasa seperti orang yang mandiri, itu membuat saya merasa hebat," tandasnya. Berat badan Susan sekarang 154,2 kg - turun 121,1 kg.
Baca juga:
10 Kasus obesitas anak paling mengejutkan di dunia
Kebanyakan santap sphagetti, Paus Fransiskus diminta diet
Duduk seharian sama dengan mati secara perlahan! [Part 2]
Duduk seharian sama dengan mati secara perlahan! [Part 1]
Kegemukan mudah menyerang mereka yang ramah, benarkah?