Tendang Gadis Migran, Wanita Juru Kamera Hadapi Penyelidikan Pidana


Kamis, 10 September 2015 | 15:21 WIB
AFP Petra Laszlo, juru kamera sebuah media televisi Hongaria, terekam kamera sedang menendang seorang gadis pengungsi Suriah yang lari dari kejaran polisi Roszke, Hongaria.
KOMPAS.com - Perempuan juru kamera Hongaria, Petra Laszlo, yang Rabu (9/9/2015) kemarin diberitakan dengan sengaja menjegal seorang pengungsi yang sedang melarikan diri dari kejaran polisi sambil mengendong anaknya sehingga membuat si pengungsi terjungkal ternyata juga menendang seorang gadis kecil. Dua aksi tak terpuji Laszlo itu terekam kamera dan menjadi berita di seluruh dunia.

Perempuan itu kini menghadapi investigasi pidana terkait serangan tersebut, yang dia dilakukan ketika mengambil gambar para pengungsi Suriah saat mereka melarikan diri dari kejaran polisi di sebuah ladang di perbatasan Hongaria-Serbia.

Laszlo telah dipecat dari pekerjaannya di situs berita Hongaria, N1TV, yang dikelola Partai Jabbik yang berhaluan kanan dan anti-imigrasi.

Rekaman pertama yang muncul kemarin pagi menunjukkan dia dengan sengaja memasang kakinya saat seorang pria yang membawa anak kecil yang sedang menangis berlari melewatinya di daerah Roszke. Rekaman tersebut menunjukkan, pengungsi itu jatuh ke tanah bersama anaknya sebelum kemudian berbalik meneriaki perempuan tersebut.

Kemarin sore, sebuah rekaman lain dari sudut yang lain menunjukkan Laszo menendang seorang gadis kecil tepat di pahanya saat gadis itu mencoba melarikan diri dari polisi.

Laszlo sudah langsung dipecat setelah stasiun TV tempatnya bekerja melihat adegan itu di dunia maya. Sebuah pernyataan dipasang di situs stasiun itu, Selasa sore. "Hari ini, perilaku seorang rekan N1TV di pusat penerimaan (pengungsi) di Roeszke tidak dapat diterima. Sebagai akibatnya, juru kamera itu langsung diberhentikan."

Para pengguna media sosial yang marah kemudian menggunakan Twitter untuk mengecam tindakan perempuan tersebut. Mereka menjulukinya sebagai orang yang "menyedihkan" dan "memalukan".

Pria yang dijegal itu merupakan salah satu dari beberapa ratus migran yang melarikan diri setelah mereka marah pada perlakuan polisi Hongaria. Para migran itu merupakan bagian dari kelompok 1.500 orang yang telah menunggu selama berjam-jam di suatu titik pengumpulan pengungsi di dekat persimpangan Roeszke.

Sejumlah foto menunjukkan, beberapa orang membawa anak-anak kecil saat mereka berlari melalui sebuah ladang, kemudian mengikuti rel kereta api menuju kota Szeged dalam upaya untuk terus bergerak. Polisi terlihat mengikuti para migran itu, yang berharap untuk mencapai negara-negara lain yang menyambut mereka di Eropa barat. Para petugas tidak berusaha untuk menghentikan mereka.

Hongaria telah melakukan sejumlah upaya yang memperlihatkan kepanikan dan kebingungan dalam mengontrol gelombang besar migran yang transit ke negara itu. Banyak pengungsi terjebak selama berhari-hari di luar perbatasan. Sekitar 167.000 migran telah memasuki Hongaria secara ilegal sepanjang tahun ini. Sebagian besar melintasi perbatasan di sekitar area Roeszke.
Penulis: Egidius Patnistik
Editor : Egidius Patnistik