Kamis, 10 September 2015 16:27
Figure terkait
Berita Terkait
"Banyak yang kecewa, sponsor-sponsor itu. Tapi kalau saya sebutkan namanya nanti ramai lagi," kata Rizal saat ditemui di Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (10/9).
Dia mengatakan, proyek-proyek Pertamina itu diajukan saat rapat kabinet terbatas. Untung, Presiden Joko Widodo masih belum menyetujuinya.
"Ini hanya yang mau main proyek-proyekan saja. Yang ada di kepalanya itu masih bagaimana caranya ambil uang negara segede-gedenya, proyek itu diajukan di rapat terbatas dengan presiden," katanya.
"Saya bersyukur common sense presiden jalan. Begitu dilihat urgensinya nggak jelas, dia setuju proyek itu dikeluarkan dari prioritas."
Adapun proyek Pertamina yang ditentang Rizal antara lain gudang atau storage bahan bakar minyak dan pipa distribusi.
Menurutnya, proyek fasilitas penyimpanan BBM tak dibangun Pertamina, tetapi oleh perusahaan pengimpor minyak. Dia juga mempertanyakan rencana Pertamina membangun pipa distribusi BBM.
"Pipanisasi BBM di seluruh Indonesia, yang benar saja? Apa urgensinya?" katanya.
"Hati-hati bangun pipa BBM kalau nggak dibuat security-nya. Kenapa? Ada teroris dia pasang bom saja di 2-3 lokasi, bubar semua."
Menurut Rizal, Pertamina lebih baik membangun pipa transmisi gas. Mengingat, cadangan gas di Indonesia bisa dikonsumsi hingga 70 tahun mendatang.
"Gas ini aman secara lingkungan, relatif murah. Kalau kita salurkan gas dari luar Jawa ke kota-kota di Jawa, jadi city gas buat masak, industri, dan macam-macam. Itu buat lingkungan sehat sekali ada penghematan foreign exchange dan sebagainya."
Baca juga:
Rizal Ramli kritik proyek gudang BBM Pertamina
Pertamina butuh USD 60 juta per hari, Jokowi perintahkan dikurangi
Beda dengan Rizal Ramli, ESDM bolehkan Pertamina bikin storage BBM
Tahun depan, Pertamina-Wika bikin pabrik aspal di Buton
Dua produk Pertamina resmi digunakan di supercar buatan Lamborghini
[yud]