Selasa, 8 September 2015 | 07:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertawa menanggapi pernyataan Wakil
Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik yang memprediksinya akan kalah pada
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Taufik mengatakan, Basuki
akan kalah jika ia ikut mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI. (Baca: Taufik: Kalau Saya yang Maju Jadi Gubernur, Ahok Kalah)
"Bagus dong. Justru kalau tanding bola itu paling enak kalau lawan bilang, 'Kamu pasti kalah', mainnya paling enak," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (7/9/2015).
"Kalau kita menang, kita kasih mukanya lawan itu malu yang dobel gitu loh. Kalau kita kalah, memang Taufik sudah bilang gue pasti kalah kok, jadi wajar dong (kalau kalah). Kan semua orang bilang gue pasti kalah, ya enggak apa-apa dong," lanjut Basuki sambil tertawa.
Sebelumnya, Taufik merujuk pada perubahan revisi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut dia, pencantuman revisi undang-undang tersebut dalam program kegiatan Pemerintah Provinsi DKI merupakan bukti bahwa Basuki sudah mempersiapkan diri untuk kembali mencalonkan pada Pilkada 2017. (Baca: Membandingkan dengan Ahok, M Taufik Puji Sandiaga Uno)
Taufik juga menganggap Basuki akan kalah saing jika bertemu dengan pengusaha sekaligus anggota Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno. Ia menilai Sandiaga Uno lebih cerdas dan sopan dibandingkan Basuki. Bagaimana Basuki menanggapi pernyataan Taufik tersebut?
"Kalau dibilang saya enggak cerdas, ya memang saya enggak pernah bilang saya cerdas kok. Karena dari dulu dosen saya bilang, kalau orang terlalu pintar ya lebih baik jadi profesor atau dosen. Kalau aku sih pas-pasan saja. He-he-he," kata Basuki.
"Bagus dong. Justru kalau tanding bola itu paling enak kalau lawan bilang, 'Kamu pasti kalah', mainnya paling enak," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (7/9/2015).
"Kalau kita menang, kita kasih mukanya lawan itu malu yang dobel gitu loh. Kalau kita kalah, memang Taufik sudah bilang gue pasti kalah kok, jadi wajar dong (kalau kalah). Kan semua orang bilang gue pasti kalah, ya enggak apa-apa dong," lanjut Basuki sambil tertawa.
Sebelumnya, Taufik merujuk pada perubahan revisi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut dia, pencantuman revisi undang-undang tersebut dalam program kegiatan Pemerintah Provinsi DKI merupakan bukti bahwa Basuki sudah mempersiapkan diri untuk kembali mencalonkan pada Pilkada 2017. (Baca: Membandingkan dengan Ahok, M Taufik Puji Sandiaga Uno)
Taufik juga menganggap Basuki akan kalah saing jika bertemu dengan pengusaha sekaligus anggota Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno. Ia menilai Sandiaga Uno lebih cerdas dan sopan dibandingkan Basuki. Bagaimana Basuki menanggapi pernyataan Taufik tersebut?
"Kalau dibilang saya enggak cerdas, ya memang saya enggak pernah bilang saya cerdas kok. Karena dari dulu dosen saya bilang, kalau orang terlalu pintar ya lebih baik jadi profesor atau dosen. Kalau aku sih pas-pasan saja. He-he-he," kata Basuki.
Penulis | : Kurnia Sari Aziza |
Editor | : Inggried Dwi Wedhaswary |