Kalian tau, mengapa Allah membinasakan kaum Luth? Bukan karena Ia benci kepada manusia, tapi karena Ia cinta pada makhluknya.
Jika Allah membiarkan kaum Luth hidup, mungkin sejarah manusia tidak akan sampai saat ini. Mungkin tidak ada tahun 2015, dikarenakan manusia telah punah karena tidak melahirkan generasi.
Allah binasakan kaum Luth karena cinta akan manusia. Allah jadikan itu sebagai pelajaran bagi manusia akan azab nya terhadap mereka yang berperilaku seperti kaum Luth. Allah jaga kita agar kehidupan dunia tetap terjaga. Bahkan karena cintanya Allah dengan kita, Ia tinggalkan jejak tentang mereka, agar mereka yang berkata "percaya jika ada bukti " terdiam bungkam.
Banyak yang berdalil bahwa gay adalah fitrah. Tapi bagiku tidak demikian adanya karena Allah tidak pernah menciptakan keburukan bagi makhluknya. Ia maha mencintai setiap makhluk nya tanpa terkecuali. Gay, lesbi adalah ujian. Sama seperti miskin dan kekayaan. Logika sederhana jika Allah ciptakan seseorang dari lahir miskin, dapat dibenarkankah oleh hukum bahwa orang miskin boleh mencuri, padahal itu prilaku menyimpang? Jawabannya tidak. Sama halnya dengan gay dan prilaku menyimpang lainnya, dengan alasan naluri dan Allah ciptakan begitu kodratnya lalu dibenarkan untuk mencintai sesama jenis?
Setiap orang memang memiliki naluri untuk berbuat tidak baik tapi ada akal dan agama yang menjadi benteng pertahanan. Jika hidup mau tanpa aturan maka menjadi hewan adalah pilihan. Dan cobalah untuk memahami sekalipun sulit. Bahwa agama dan aturannya diciptakan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Karena cinta Allah kepada makhluknya. Karena alquran dan rasul diciptakan untuk bukti realisasi kecintaan Tuhan terhadap makhluknya.
Hasrat itu fitrah tapi kita manusia diciptakan akal untuk mempertimbangkan.
Oot sedikit, Allah tidak menghukum orang yang saling mencintai sebelum menikah, tapi Allah perlakukan hukum atas bagaimana cinta itu direalisasikan.
Begitupun gay, Allah tak salahkan hasrat dengan sesama jenis. Tapi bagaimana hasrat itu diekspesikan baru dipertanggungjawabkan.
Intinya pecinta sesama jenis adalah mereka yang mendahulukan nafsu dari pada akal dan agama nya. Bukan karena fitrah.
(Shidqul Iltizam Novi)