Posisi Strategis Pemerintahan Era Jokowi Di Tangan Non-Islam

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta faksi-faksi Islam di Indonesia bersatu. Desakan itu, untuk mengimbangi dominasi kelompok anti-Islam yang menguasai pemerintahan saat ini.

Ungkapan Amien tersebut, terucap saat memberikan tausiyah di acara Tarawih Bersama Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di kediaman tokoh senior HMI, Akbar Tanjung. "Kita semua harus tahu, ada kekuatan siluman yang kuat mendukung pemerintahan (Presiden) Jokowi (Joko Widodo) saat ini," ujar dia, Jumat (19/6) malam.

Kalau menilik pemerintahan saat ini, apa yang diungkapan Amien Rais membuktikan kebenarannya.

Beberapa posisi strategis yang diserahkan Jokowi kepada kalangan non-Islam:

1. Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Panjaitan - Kristen Protestan.
2. Kepala Tim Ahli Wakil Presiden, Sofyan Wanandi alias Liem Bian Koen - Katolik.
3. Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, Kristen Protestan. Putera dari Jendral Theo Sjafei yang pernah menghina Islam dan al-Qur'an http://www.angelfire.com/id/theo/transkip.html
4. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rusdi Kirana - Kristen.
5. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Franky Sibarani - Kristen.

...dan banyak lagi di kabinet dan jajarannya.

Amien Rais juga menyatakan pemerintahan saat ini tak ada yang mengontrol. Kelompok Islam sebagai suara mayoritas, pun tak mampu memberikan peran sebagai kelompok penekan. Padahal, kata dia, kebijakan pemerintahan saat ini telah melenceng dengan hanya mengakomodir kepentingan bangsa lain.

Amien mencontohkan dalam soal perekonomian. Saat ini kata dia, seluruh sektor ekonomi dikuasai apa yang disebutnya asing dan aseng. "Agar nggak semakin gawat, perlu agar lingkaran-lingkaran Islam ini dikumpulkan lagi. Kita harus menyatukan kelompok-kelompok Islam ini untuk menentukan arah pemerintahan," kata dia.

Mantan ketua MPR ini pun memberikan tugas bagi KAHMI, agar kembali bersuara. Memulai dengan menggandeng partai politik Islam, dan semua kelompok berbasis Islam agar menyatu. "Kalau Muhammadiyah, biar saya sajalah. NU (Nahdatul Ulama), MUI, ICMI, dan semua organ Islam, saya usulkan agar saling terkoneksi membuat peta mengenai keadaan saat ini," sambung Amien.