Berawal dari sebuah kejadian, di mana seorang balita yang sedang sakit namun tak ada biaya untuk berobat, hati sekumpulan anak muda ini tergerak untuk saling berbagi. Mereka berkumpul dan mendirikan sebuah wadah bagi orang-orang yang ingin mengabdikan dirinya membantu sesama.
Menamakan dirinya dengan sebutan Laskar Sedekah, saban harinya mereka mengumpulkan biodata orang-orang yang membutuhkan, yang sebelumnya telah disurvei. Ini untuk memastikan bahwa setiap sedekah orang-orang dermawan tersalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Ma’ruf Fahrudin, founder komunitas ini, menuturkan bahwa awalnya ia hanya ingin membantu keluarga seorang balita yang sedang sakit, namun tak ada biaya untuk berobat dengan cara meng-upload foto di berbagai media sosial. Ternyata niat tulusnya disambut banyak orang dermawan yang mau membantu.
Niat itu pun ia jaga hingga sekarang. Bersama para pemuda lain, mereka yang terkumpul dalam Laskar Sedekah, berkomitmen untuk mengabdikan dirinya menjadi kurir sedekah dari orang-orang yang dermawan. "Tidak memandang nominal dan mata uang, satu rupiah pun berarti untuk mereka, dan akan kami sampaikan tanpa kami potong sepeserpun," ujarnya pada brilio.net, Jumat (12/6).
Ma'ruf menuturkan, anggota yang tergabung dalam Laskar Sedekah bergerak hanya semata-mata karena mencari ridha Tuhan yang Mahakuasa, tanpa mengejar materi. Hingga saat ini, komunitas ini telah memiliki ratusan relawan yang tersebar di enam kota di Indonesia. "Di Yogyakarta sebagai pusatnya dan di Klaten, Jakarta, Bekasi, Balikpapan, dan Samarinda sebagai cabangnya," ujarnya.
Bahkan komunitas ini sekarang memiliki tiga mobil ambulance dan satu mobil operasional yang digunakan untuk melayani antar-jemput pasien ke rumah sakit secara gratis, maupun untuk transportasi menyampaikan amanah sedekah. Dengan slogan "Sedekah 100%, tanpa dipotong operasional", memberikan arti semangat tersendiri yang mengingatkan akan pentingnya menyampaikan amanah dengan cepat, tepat dan bertanggung jawab tanpa menguranginya sedikitpun. "Dengan Bersedekah Maka Kita Bermental Kaya," pungkasnya.
Sumber: brilio.net
Menamakan dirinya dengan sebutan Laskar Sedekah, saban harinya mereka mengumpulkan biodata orang-orang yang membutuhkan, yang sebelumnya telah disurvei. Ini untuk memastikan bahwa setiap sedekah orang-orang dermawan tersalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Ma’ruf Fahrudin, founder komunitas ini, menuturkan bahwa awalnya ia hanya ingin membantu keluarga seorang balita yang sedang sakit, namun tak ada biaya untuk berobat dengan cara meng-upload foto di berbagai media sosial. Ternyata niat tulusnya disambut banyak orang dermawan yang mau membantu.
Niat itu pun ia jaga hingga sekarang. Bersama para pemuda lain, mereka yang terkumpul dalam Laskar Sedekah, berkomitmen untuk mengabdikan dirinya menjadi kurir sedekah dari orang-orang yang dermawan. "Tidak memandang nominal dan mata uang, satu rupiah pun berarti untuk mereka, dan akan kami sampaikan tanpa kami potong sepeserpun," ujarnya pada brilio.net, Jumat (12/6).
Ma'ruf menuturkan, anggota yang tergabung dalam Laskar Sedekah bergerak hanya semata-mata karena mencari ridha Tuhan yang Mahakuasa, tanpa mengejar materi. Hingga saat ini, komunitas ini telah memiliki ratusan relawan yang tersebar di enam kota di Indonesia. "Di Yogyakarta sebagai pusatnya dan di Klaten, Jakarta, Bekasi, Balikpapan, dan Samarinda sebagai cabangnya," ujarnya.
Bahkan komunitas ini sekarang memiliki tiga mobil ambulance dan satu mobil operasional yang digunakan untuk melayani antar-jemput pasien ke rumah sakit secara gratis, maupun untuk transportasi menyampaikan amanah sedekah. Dengan slogan "Sedekah 100%, tanpa dipotong operasional", memberikan arti semangat tersendiri yang mengingatkan akan pentingnya menyampaikan amanah dengan cepat, tepat dan bertanggung jawab tanpa menguranginya sedikitpun. "Dengan Bersedekah Maka Kita Bermental Kaya," pungkasnya.
Sumber: brilio.net