Masih lemahnya nilai tukar rupiah, Bank Indonesia (BI) memberikan peringatan serius. Akibat tertundanya penaikan suku bunga The Fed, Bank Sentral AS.
Tak sedang bercanda, Gubernur BI Agus Martowardojo meyakini rupiah masih dalam bayang-bayang tekanan sampai akhir tahun. "Rupiah perlu diwaspadai. Dampak penundaan The Fed (penaikan suku bunga) sampai Desember," kata Agus di Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Tentu saja, perkembangan dari negeri berjuluk Paman Sam ini, menjadi concern bagi BI. Khususnya dalam menetapkan tingkat suku bunga acuan (BI rate). Bisa jadi, BI menahan BI rate 7,5% karena perkembangan tersebut. "Bagi kita, kabar tersebut menjadi ketidak pastian sampai akhir tahun," katanya. [tar/inilah]
Tak sedang bercanda, Gubernur BI Agus Martowardojo meyakini rupiah masih dalam bayang-bayang tekanan sampai akhir tahun. "Rupiah perlu diwaspadai. Dampak penundaan The Fed (penaikan suku bunga) sampai Desember," kata Agus di Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Tentu saja, perkembangan dari negeri berjuluk Paman Sam ini, menjadi concern bagi BI. Khususnya dalam menetapkan tingkat suku bunga acuan (BI rate). Bisa jadi, BI menahan BI rate 7,5% karena perkembangan tersebut. "Bagi kita, kabar tersebut menjadi ketidak pastian sampai akhir tahun," katanya. [tar/inilah]