Senin, 13 April 2015 11:34
Merdeka.com - Deudeuh Alfisahrin ditemukan tewas bugil
dengan kondisi mulut tersumpal kaos kaki dan leher terjerat kabel di
kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 15-C Nomor 28 RT 007/001, Tebet Timur,
Jakarta Selatan. Deudeuh atau biasa disama Mpi atau Tata diketahui ternyata berprofesi sebagai cewek booking-an via online.
"Dia cewek panggilan via online," ujar Feli (26), sahabat Mpi yang juga satu profesi sebagai cewek panggilan saat ditemui merdeka.com, Senin (13/4).
Hal senada juga disampaikan Lucky, salah satu sopir salon yang berada di depan kos wanita cantik itu. "Korban merupakan cewek panggilan, biasanya dibooking via online," ujar Lucky.
Lucky menceritakan dirinya saban hari berada di depan pos kos-kosan. Menurut dia, pria yang ingin menikmati pelayanan Mpi nantinya di data sama korban.
"Didata mana yang cocok jadi ya sering gonta-ganti cowok. Cowok keluar masuk kosan buat ketemu dia. Warga sini mah udah pada tau," ujarnya.
Kosan yang ditempati terbilang cukup mahal dengan harga Rp 2,4 juta per bulan atau Rp 175 ribu per hari. Namun, menurut Lucky, kos-kosan itu tidak mempunyai fasilitas yang cukup memadai, seperti tidak adanya CCTV.
"Enggak ketahuan yang datang siapa aja, karena tidak ada CCTV. Tapi setau saya sebelum ke dia, ada ke temannya dulu yang ngatur jadwalnya. Si Leli biasa yang ngatur," tutupnya.
Terkait kapan meninggalnya, Lucky menduga Mpi atau Tata meninggal Jumat (10/4) malam sekitar pukul 20.00 WIB. "Soalnya pas hari Jumat sekitar jam 19.00 WIB masih ada suara ramai, nah pas jam 20.00 WIB udah sepi. Semenjak itu engga bisa dihubungi. Biasanya pagi mesen makan, ini engga ada kabar. Pas disamperin ke kamarnya, udah meninggal. Kayanya sih dibunuh, soalnya denger kabar sempet ada suara geradak-geruduk di lokasi," tutupnya.
Baca juga:
Benarkah Deudeuh alias Tataa tewas dibunuh pelanggannya?
Ini kronologis ditemukannya Deudeuh dalam kondisi bugil di kosan
Warga sebut kosan Deudeuh bebas dan ramai pengunjung saat malam hari
Disumpal kaos kaki, pembunuhan Deudeuh masih jadi misteri
Sebelum tewas, Deudeuh kerap terima tamu pagi dan malam
Ini penjelasan polisi soal Deudeuh adalah pemilik akun tataa_chubby
Sebelum ditemukan tewas, di kamar Deudeuh terdengar gedebak-gedebuk
"Dia cewek panggilan via online," ujar Feli (26), sahabat Mpi yang juga satu profesi sebagai cewek panggilan saat ditemui merdeka.com, Senin (13/4).
Hal senada juga disampaikan Lucky, salah satu sopir salon yang berada di depan kos wanita cantik itu. "Korban merupakan cewek panggilan, biasanya dibooking via online," ujar Lucky.
Lucky menceritakan dirinya saban hari berada di depan pos kos-kosan. Menurut dia, pria yang ingin menikmati pelayanan Mpi nantinya di data sama korban.
"Didata mana yang cocok jadi ya sering gonta-ganti cowok. Cowok keluar masuk kosan buat ketemu dia. Warga sini mah udah pada tau," ujarnya.
Kosan yang ditempati terbilang cukup mahal dengan harga Rp 2,4 juta per bulan atau Rp 175 ribu per hari. Namun, menurut Lucky, kos-kosan itu tidak mempunyai fasilitas yang cukup memadai, seperti tidak adanya CCTV.
"Enggak ketahuan yang datang siapa aja, karena tidak ada CCTV. Tapi setau saya sebelum ke dia, ada ke temannya dulu yang ngatur jadwalnya. Si Leli biasa yang ngatur," tutupnya.
Terkait kapan meninggalnya, Lucky menduga Mpi atau Tata meninggal Jumat (10/4) malam sekitar pukul 20.00 WIB. "Soalnya pas hari Jumat sekitar jam 19.00 WIB masih ada suara ramai, nah pas jam 20.00 WIB udah sepi. Semenjak itu engga bisa dihubungi. Biasanya pagi mesen makan, ini engga ada kabar. Pas disamperin ke kamarnya, udah meninggal. Kayanya sih dibunuh, soalnya denger kabar sempet ada suara geradak-geruduk di lokasi," tutupnya.
Baca juga:
Benarkah Deudeuh alias Tataa tewas dibunuh pelanggannya?
Ini kronologis ditemukannya Deudeuh dalam kondisi bugil di kosan
Warga sebut kosan Deudeuh bebas dan ramai pengunjung saat malam hari
Disumpal kaos kaki, pembunuhan Deudeuh masih jadi misteri
Sebelum tewas, Deudeuh kerap terima tamu pagi dan malam
Ini penjelasan polisi soal Deudeuh adalah pemilik akun tataa_chubby
Sebelum ditemukan tewas, di kamar Deudeuh terdengar gedebak-gedebuk
[eko]