Kamis, 16/04/2015 11:18 WIB
Jakarta
-PT Pertamina (Persero) mulai Mei tahun ini, secara bertahap akan
menghapus bensin premium di SPBU. Langkah awal dimulai pada SPBU di
pusat kota besar. Pertamina telah menyiapkan bensin khusus sebagai
pengganti premium.
"Secara bertahap, di pusat-pusat kota, tidak ada lagi premium. Kita akan ganti dengan bahan khusus yang kualitasnya di atas premium, RON-nya lebih tinggi, tapi harganya masih di bawah Pertamax RON 92," ujar Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang kepada detikFinance, Kamis (16/4/2015).
Bambang mengungkapkan, langkah ini akan dimulai pada Mei 2015, dan harganya agak naik sedikit tapi lebih murah dari Pertamax RON 92.
"Kita mulai Mei ini, nama dan logo pengganti premium sedang dalam proses pembuatan. Harganya akan lebih mahal sedikit dibanding premium, tapi pasti di bawah Pertamax 92," ungkapnya.
Ia menambahkan, bahan bakar baru ini akan menjadi salah satu pilihan baru bagi masyarakat, serta sebagai upaya Pertamina secara bertahap menghapus premium.
"Bahan bakar baru ini akan memberi pilihan ke masyarakat, serta transisi dari premium ke yang lebih baik sebelum ke RON 92," tutupnya.
Seperti diketahui, Menteri ESDM Sudirman Said memberi waktu selambat-lambatnya dua tahun kepada PT Pertamina untuk menghapus premium RON 88. Sehingga pada 2017 nanti tidak ada lagi premium yang dijual di SPBU. Apalagi di pasar minyak internasional, hampir tidak ada lagi yang memproduksi atau menjual premium alias gasoil RON 88.
(rrd/dnl)
"Secara bertahap, di pusat-pusat kota, tidak ada lagi premium. Kita akan ganti dengan bahan khusus yang kualitasnya di atas premium, RON-nya lebih tinggi, tapi harganya masih di bawah Pertamax RON 92," ujar Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang kepada detikFinance, Kamis (16/4/2015).
Bambang mengungkapkan, langkah ini akan dimulai pada Mei 2015, dan harganya agak naik sedikit tapi lebih murah dari Pertamax RON 92.
"Kita mulai Mei ini, nama dan logo pengganti premium sedang dalam proses pembuatan. Harganya akan lebih mahal sedikit dibanding premium, tapi pasti di bawah Pertamax 92," ungkapnya.
Ia menambahkan, bahan bakar baru ini akan menjadi salah satu pilihan baru bagi masyarakat, serta sebagai upaya Pertamina secara bertahap menghapus premium.
"Bahan bakar baru ini akan memberi pilihan ke masyarakat, serta transisi dari premium ke yang lebih baik sebelum ke RON 92," tutupnya.
Seperti diketahui, Menteri ESDM Sudirman Said memberi waktu selambat-lambatnya dua tahun kepada PT Pertamina untuk menghapus premium RON 88. Sehingga pada 2017 nanti tidak ada lagi premium yang dijual di SPBU. Apalagi di pasar minyak internasional, hampir tidak ada lagi yang memproduksi atau menjual premium alias gasoil RON 88.