Liputan6.com, Jakarta - Jet tempur F-16 milik TNI AU
hasil hibah dari Amerika Serikat, meledak di Lanud Halim Perdanakusuma,
Kamis (16/4/2015). Pesawat dengan dengan tail number TS-1643 itu
merupakan hasil daur ulang atau refurbished dari AS.
Dikutip dari laman tni-au.mil.id, jet tersebut aslinya adalah pesawat F-16 C/D block 25 yang menjalani upgrading dan refurbished rangka 'airframe' dan modernisasi sistem 'avionic' serta persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah, Amerika Serikat. Upgrade pesawat F-16 C/D 52ID itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 50/52.
Rangka pesawat diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat ditambahkan agar lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh.
Pelaksanaan regenerasi meliputi structural/airframe upgrade pesawat hingga mencapai masa usia pakai (service life) optimal. Tidak hanya itu, seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E telah menjalani upgrade menjadi baru kembali, khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) baru dan Augmentor Engine baru yang usia pakainya 2 kali lebih lama. Dan yang terpenting modernisasi avionic pesawat akan meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 52.
Upgrading tersebut khususnya meliputi pemasangan 'otak dan syaraf' baru dari pesawat yaitu Mission Computer MMC-7000A versi M-5 yang juga dipakai Block 52+. Radar AN/APG-68 (V) juga ditingkatkan kemampuan sesuai sistem baru.
Selain itu juga ada improved Modem Data Link 16 untuk komunikasi data canggih, Embedded GPS/INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS dan berguna untuk penembakan JDAM (Bomb GPS), Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213.
Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 juga ditingkatkan untuk melepaskan Chaffs/ Flares anti-radar/anti-rudal. Sedangkan kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan agar mampu mendukung peralatan dan system baru yang dipasang.
F-16 hasil hibah yang diterima pemerintah Indonesia pada September 2014 itu meledak di Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 08.20 WIB. Pesawat meledak saat akan melakukan lepas landas di runway 6 Lanud Halim PK.
"Pesawat sedang persiapan take off, lalu setelah sampai di ujung landasan, pesawat tiba-tiba meledak dan terbakar," kata Hadi saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta.
Hadi mengatakan, akibat insiden itu, pesawat mengalami kerusakan parah. F-16 dengan tail number TS-1643 yang diterbangkan Letkol Pnb Firman mengalami roda kiri copot dan seluruh bagian mesin terbakar. (Mut)
Dikutip dari laman tni-au.mil.id, jet tersebut aslinya adalah pesawat F-16 C/D block 25 yang menjalani upgrading dan refurbished rangka 'airframe' dan modernisasi sistem 'avionic' serta persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah, Amerika Serikat. Upgrade pesawat F-16 C/D 52ID itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 50/52.
Rangka pesawat diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat ditambahkan agar lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh.
Pelaksanaan regenerasi meliputi structural/airframe upgrade pesawat hingga mencapai masa usia pakai (service life) optimal. Tidak hanya itu, seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E telah menjalani upgrade menjadi baru kembali, khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) baru dan Augmentor Engine baru yang usia pakainya 2 kali lebih lama. Dan yang terpenting modernisasi avionic pesawat akan meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 52.
Upgrading tersebut khususnya meliputi pemasangan 'otak dan syaraf' baru dari pesawat yaitu Mission Computer MMC-7000A versi M-5 yang juga dipakai Block 52+. Radar AN/APG-68 (V) juga ditingkatkan kemampuan sesuai sistem baru.
Selain itu juga ada improved Modem Data Link 16 untuk komunikasi data canggih, Embedded GPS/INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS dan berguna untuk penembakan JDAM (Bomb GPS), Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213.
Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 juga ditingkatkan untuk melepaskan Chaffs/ Flares anti-radar/anti-rudal. Sedangkan kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan agar mampu mendukung peralatan dan system baru yang dipasang.
F-16 hasil hibah yang diterima pemerintah Indonesia pada September 2014 itu meledak di Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 08.20 WIB. Pesawat meledak saat akan melakukan lepas landas di runway 6 Lanud Halim PK.
"Pesawat sedang persiapan take off, lalu setelah sampai di ujung landasan, pesawat tiba-tiba meledak dan terbakar," kata Hadi saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta.
Hadi mengatakan, akibat insiden itu, pesawat mengalami kerusakan parah. F-16 dengan tail number TS-1643 yang diterbangkan Letkol Pnb Firman mengalami roda kiri copot dan seluruh bagian mesin terbakar. (Mut)