Selasa, 12 Januari 2016
Pekan lalu publik digegerkan dengan berita hilangnya dokter cantik, dr Rica Tri Handayani bersama anak balitanya bernama Zafran Ali Wicaksono, sejak 30 Desember 2015 lalu. Diduga dokter Rica pergi mengikuti aliran Gafatar ke Kalimantan.
Akhirnya pada Senin (11/1/2016) kemarin Polisi berhasil sudah menemukan dokter Rica Tri Handayani yang hilang misterius bersama anaknya. Dokter cantik itu ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin pagi.
Oleh pihak kepolisian, dokter Rica diterbangkan ke Semarang selanjutnya dibawa ke Mapolda DI Yogyakarta dengan pengawalan ketat polisi. Tiba di Mapolda DIY sekira pukul 15.45.
"Kondisi dokter Rica masih syok, belum bisa dimintai keterangan," kata Kapolda DIY Brigjen Pol Erwin Triwanto pada wartawan, Senin (11/1/2016), lansir Okezone.
Pihaknya belum bisa memberi keterangan terkait motif kepergian dokter Rica yang meninggalkan suaminya yang juga seorang dokter, Aditya Akbar Wicaksono.
Erwin belum bisa memprediksi apakah dokter tersebut masih bergabung dengan organisasi Gafatar. Namun, dari informasi yang diperolehnya, dokter perempuan itu pernah mengikuti aliran itu sebelum menikah.
Selain dr Rica, seorang pelajar SMA, Ahmad Kevin Aprilio (16), warga Jetis Siduadi Mlati, Kabupaten Sleman, juga menghilang. Hilangnya Kevin diduga karena mengikuti jejak ayahnya masuk organisasi terlarang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Nenek korban, Maria Restubun (65) menceritakan, Kevin pergi dengan ayahnya sejak 26 November 2015 lalu. Saat itu, keduanya pamit untuk menjenguk kakeknya yang sakit di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Sepekan kemudian, Kevin dan ayahnya tak bisa dihubungi. Namun dua pekan setelahnya, ada pesan singkat masuk ke ponsel Olivia yang menyebutkan bahwa Kevin dan ayahnya baik-baik saja.
Namun, kecurigaan ibu Kevin, Olivia, bertambah saat memeriksa kamar Kevin. Ia menemukan surat yang ditujukan ke pengurus Gafatar berisi keinginan Kevin bergabung dengan Gafatar.
"Isi suratnya ditujukan kepada pengurus Gafatar. Ada juga surat itu yang berisi kalau Kevin mau ikut Gafatar bersama ayahnya, tanpa ibu dan anggota keluarga lainnya," ucapnya, dilansir Suara-Islam.
Siapa Gafatar?
Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) diketahui merupakan ormas yang dideklarasikan pada 21 Januari 2011, dan diketuai Mahful T. Tumanurung dan bergerak di bidang sosial, serta konsen terhadap isu ketahanan pangan.
Namun, sejatinya Gafatar diketahui merupakan pengganti dari komunitas Millah Abraham, yang juga penjelmaan dari Al Qiyadah al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq yang mengaku dirinya sebagai Nabi.
Gafatar merupakan organisasi yang dilarang pemerintah sesuai surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Nomor 220/3657/D/III/2012 tanggal 20 November 2012. Organisasi ini dilarang lantaran menyebutkan bahwa shalat dan puasa Ramadan tidak wajib.
Di Aceh, Gafatar telah dinyatakan sesat oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh pada 21 Januari 2015. Di Maluku Utara, MUI juga telah menyesatkan sejak 27 Maret 2015 lalu.
Gafatar saat ini sudah berpindah dari pulau Jawa, dan melakukan perjuangannya dari wilayah pulau Kalimantan. Organisasi ini berganti nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKSA).
Pekan lalu publik digegerkan dengan berita hilangnya dokter cantik, dr Rica Tri Handayani bersama anak balitanya bernama Zafran Ali Wicaksono, sejak 30 Desember 2015 lalu. Diduga dokter Rica pergi mengikuti aliran Gafatar ke Kalimantan.
Akhirnya pada Senin (11/1/2016) kemarin Polisi berhasil sudah menemukan dokter Rica Tri Handayani yang hilang misterius bersama anaknya. Dokter cantik itu ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin pagi.
Oleh pihak kepolisian, dokter Rica diterbangkan ke Semarang selanjutnya dibawa ke Mapolda DI Yogyakarta dengan pengawalan ketat polisi. Tiba di Mapolda DIY sekira pukul 15.45.
"Kondisi dokter Rica masih syok, belum bisa dimintai keterangan," kata Kapolda DIY Brigjen Pol Erwin Triwanto pada wartawan, Senin (11/1/2016), lansir Okezone.
Pihaknya belum bisa memberi keterangan terkait motif kepergian dokter Rica yang meninggalkan suaminya yang juga seorang dokter, Aditya Akbar Wicaksono.
Erwin belum bisa memprediksi apakah dokter tersebut masih bergabung dengan organisasi Gafatar. Namun, dari informasi yang diperolehnya, dokter perempuan itu pernah mengikuti aliran itu sebelum menikah.
Selain dr Rica, seorang pelajar SMA, Ahmad Kevin Aprilio (16), warga Jetis Siduadi Mlati, Kabupaten Sleman, juga menghilang. Hilangnya Kevin diduga karena mengikuti jejak ayahnya masuk organisasi terlarang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Nenek korban, Maria Restubun (65) menceritakan, Kevin pergi dengan ayahnya sejak 26 November 2015 lalu. Saat itu, keduanya pamit untuk menjenguk kakeknya yang sakit di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Sepekan kemudian, Kevin dan ayahnya tak bisa dihubungi. Namun dua pekan setelahnya, ada pesan singkat masuk ke ponsel Olivia yang menyebutkan bahwa Kevin dan ayahnya baik-baik saja.
Namun, kecurigaan ibu Kevin, Olivia, bertambah saat memeriksa kamar Kevin. Ia menemukan surat yang ditujukan ke pengurus Gafatar berisi keinginan Kevin bergabung dengan Gafatar.
"Isi suratnya ditujukan kepada pengurus Gafatar. Ada juga surat itu yang berisi kalau Kevin mau ikut Gafatar bersama ayahnya, tanpa ibu dan anggota keluarga lainnya," ucapnya, dilansir Suara-Islam.
Siapa Gafatar?
Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) diketahui merupakan ormas yang dideklarasikan pada 21 Januari 2011, dan diketuai Mahful T. Tumanurung dan bergerak di bidang sosial, serta konsen terhadap isu ketahanan pangan.
Namun, sejatinya Gafatar diketahui merupakan pengganti dari komunitas Millah Abraham, yang juga penjelmaan dari Al Qiyadah al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq yang mengaku dirinya sebagai Nabi.
Gafatar merupakan organisasi yang dilarang pemerintah sesuai surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Nomor 220/3657/D/III/2012 tanggal 20 November 2012. Organisasi ini dilarang lantaran menyebutkan bahwa shalat dan puasa Ramadan tidak wajib.
Di Aceh, Gafatar telah dinyatakan sesat oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh pada 21 Januari 2015. Di Maluku Utara, MUI juga telah menyesatkan sejak 27 Maret 2015 lalu.
Gafatar saat ini sudah berpindah dari pulau Jawa, dan melakukan perjuangannya dari wilayah pulau Kalimantan. Organisasi ini berganti nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKSA).