Kamis, 14 Januari 2016
Hussein Bazzi, seorang loyalis Assad dan milisi Hizbullat, menulis di halaman Facebook-nya tentang prediksi awal serangan bunuh diri Istanbul yang berlangsung hari Selasa (12/1) di distrik wisata Sultanahmet, Istanbul.
Posting tersebut ditulis 8 jam sebelum ledakan, berisi pesan:
“Pada saat-saat seperti ini, sementara orang-orang sedang tidur, Erdogan akan mengerti sepenuhnya arti perkataan ini . Sesuatu akan terjadi yang akan membuat suaranya mencapai Siprus. Pagi akan mengungkapkan apa yang saya prediksi “.
Setidaknya 10 orang tewas dalam ledakan di distrik Sultanahmet, Istanbul, Turki, hari ini (Selasa, 12/1/2016). Ledakan terjadi pukul 10:00 pagi waktu setempat (08:00 GMT) di distrik Sultanahmet, yang merupakan lokasi wisata utama Turki dimana terdapat Masjid Biru (Sultan Ahmet).
Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu memastikan pelaku bom bunuh diri di Lapangan Sultanahmet, Istanbul merupakan anggota kelompok ISIS. Pelaku masuk ke wilayah Turki dari perbatasan Suriah.
"Kita memastikan bahwa pelaku serangan ialah warga asing yang merupakan anggota Daesh," ucap PM Davutoglu di Ankara, merujuk pada nama Arab ISIS, seperti dilansir AFP, Rabu (13/1/2016).
Banyak pengamat melihat bahwa serangan bunuh diri Istanbul telah sengaja direkayasa, dan menurut media Turki insiden tersebut terjadi dua hari setelah operasi militer Turki melawan ISIS di Suriah utara.
Pengamat menambahkan bahwa tindakan teroris ini mencerminkan adanya hubungan antara rezim Assad dan ISIS.