Kendati
sudah berhasil menjadi Taruna Akademi Militer (Akmil), William tetap
ingat akan jasa para gurunya. Sebab, William memahami betul, berkat jasa
gurulah dia mejadi pemuda yang berdisiplin tinggi dan intelektualitas
tangguh sehingga bisa diterima di Akmil.
"Kita berhasil karena jasa guru. Untuk itu, jika ada waktu kita harus mengucapkan terima kasih kepada para guru kita," sebut William saat bersilaturahmi dengan gurunya, di Sekolah Andreas, kemarin.
William yang merupakan orang Tionghoa pertama di Akmil Angkatan Darat (AD) mengatakan, selama sekolah tidak hanya ilmu yang diberikan tapi juga dididik disiplin yang sangat berguna di dunia kerja.
"Yang masuk Akmil sudah pasti layak secara fisik, mental dan intelektual. Saat tes sangat berat dan saat pendidikan Akmil dididik untuk sempurna dalam segala hal," ujarnya.
William yang kelahiran 31 Mei 1995 jadi Taruna Akmil Angkatan Darat sejak tahun 2015. Dia sudah ikut pendidikan selama 6 bulan di Magelang.
Putra pertama pasangan Parmat dan Rita ini sudah sejak sekolah bercita-cita menjadi tentara. Sementara orang tua juga sangat mendukung cita-cita tersebut.
William mendaftar masuk Akmil melalui tes di Kodam I/BB di masa Pangdam Mayjen Edy Rahmayadi yang kini menjabat Pangkostrad. Untuk Sumbagut hanya 17 yang lulus dari ribuan pendaftar yang ikut seleksi.
Dia menerangkan, setelah lulus pendidikan akan mendapat gelar Sarjana Saint Terapan Pertahanan (SSTHan). Dia mengaku bangga bisa masuk Akmil yang merupakan peringkat pertama di Asia.
"Bangga bisa jadi yang pertama etnis Tionghoa, bangga bisa menggabdi bagi bangsa dan negara," ujar William.
Sementara itu, Sekjen Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia (PASTI) Sukiwi Tjong selaku guru mengaku bangga atas pencapaian ini. Ini impiannya sewaktu mengabdi di DPRD Kota Binjai, dengan mendorong semua suku, khususnya Tionghoa bisa mengabdi di semua bidang.
"Jangan hanya bisnis saja, tapi mengabdi di segala bidang termasuk menjadi tentara. Tidak ada beda, karena ada Bhinneka Tunggal Ika, kesempatan sama bagi setiap warga Negara Indonesia," terangnya.
Sukiwi menyatakan, jika generasi terbaik membangun Indonesia tentu negara ini akan cepat sejahterta dan aman. Semua warga negara bahu membahu membangun bangsa di segala bidang usaha. (RIL)
"Kita berhasil karena jasa guru. Untuk itu, jika ada waktu kita harus mengucapkan terima kasih kepada para guru kita," sebut William saat bersilaturahmi dengan gurunya, di Sekolah Andreas, kemarin.
William yang merupakan orang Tionghoa pertama di Akmil Angkatan Darat (AD) mengatakan, selama sekolah tidak hanya ilmu yang diberikan tapi juga dididik disiplin yang sangat berguna di dunia kerja.
"Yang masuk Akmil sudah pasti layak secara fisik, mental dan intelektual. Saat tes sangat berat dan saat pendidikan Akmil dididik untuk sempurna dalam segala hal," ujarnya.
William yang kelahiran 31 Mei 1995 jadi Taruna Akmil Angkatan Darat sejak tahun 2015. Dia sudah ikut pendidikan selama 6 bulan di Magelang.
Putra pertama pasangan Parmat dan Rita ini sudah sejak sekolah bercita-cita menjadi tentara. Sementara orang tua juga sangat mendukung cita-cita tersebut.
William mendaftar masuk Akmil melalui tes di Kodam I/BB di masa Pangdam Mayjen Edy Rahmayadi yang kini menjabat Pangkostrad. Untuk Sumbagut hanya 17 yang lulus dari ribuan pendaftar yang ikut seleksi.
Dia menerangkan, setelah lulus pendidikan akan mendapat gelar Sarjana Saint Terapan Pertahanan (SSTHan). Dia mengaku bangga bisa masuk Akmil yang merupakan peringkat pertama di Asia.
"Bangga bisa jadi yang pertama etnis Tionghoa, bangga bisa menggabdi bagi bangsa dan negara," ujar William.
Sementara itu, Sekjen Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia (PASTI) Sukiwi Tjong selaku guru mengaku bangga atas pencapaian ini. Ini impiannya sewaktu mengabdi di DPRD Kota Binjai, dengan mendorong semua suku, khususnya Tionghoa bisa mengabdi di semua bidang.
"Jangan hanya bisnis saja, tapi mengabdi di segala bidang termasuk menjadi tentara. Tidak ada beda, karena ada Bhinneka Tunggal Ika, kesempatan sama bagi setiap warga Negara Indonesia," terangnya.
Sukiwi menyatakan, jika generasi terbaik membangun Indonesia tentu negara ini akan cepat sejahterta dan aman. Semua warga negara bahu membahu membangun bangsa di segala bidang usaha. (RIL)