Sabtu, 12 September 2015
Mekkah - Kaki Rina Mumiddah melangkah mengelilingi Kakbah saat cuaca buruk menyerang Mekkah. Udara dingin menusuk akibat badai yang melanda Arab Saudi tak membuat Rina berhenti beribadah.
Hujan rintik lambat laut semakin deras. Bulir-bulir es pun berjatuhan dari langit. Rina masih ingat benar, pada Jumat itu arloji menunjukkan pukul 16.30 Waktu Arab Saudi (WAS).
"Sambil nunggu Magrib, saya sudah lihat hujan masih kecil. Tapi lama-lama deras. Malah sampai hujan es," begitu cerita Rina kepada Metrotvnews.com, Sabtu (12/9/2015).
Petir menyambar-nymbar di langit membuat hati Rina semakin tak tenang. Benar saja, bersamaan dengan guruh menyambar sebuah crane terjatuh. Tepat di depan mata Rina.
"Suara petirnya ya Allah, sampai akhirnya menyambar, alat berat (crane) itu tumbang di depan saya," ceritanya lirih.
Entah bagaimana pikiran Rina berkecamuk, saat bangunan raksasa itu rebah menimpa ratusan jemaah. Hanya menyebut nama-Nya yang terpikirkan oleh Rina saat panik melanda.
"Ya Allah, saya yakin pada Mu. Apa pun yang terjadi saya sudah sama Mu," itu ucap Rina ditengah doanya.
Melihat kejadian di depan matanya itu Rina mengaku pasrah. Rina tak bisa berbuat apa-apa di tengah kekacauan yang ada. Puluhan jenazah ditutupi kain, tangisan korban memilukan batin.
Rina hanya fokus memandang Kakbah dengan terus melantunkan doa-doa kepada Sang Pencipta. Bersyukurkah Rina dia selamat tak terluka. "Alhamdullilah," hanya itu kata yang terbesit.
Nasib 345 jiwa lainnya tak seberuntung Rina. Apalagi 107 diantaranya sudah dipanggil yang Khaliq.
Innalillahi wainna illaihi roji'un...
Sumber: Metrotvnews