Seorang wanita tersebut disebut-sebut anggota kaum minoritas Yazidi-Kurdi yang membunuh militan senior ISIS bernama Abu Anas.
Juru bicara Partai Demokratik Kurdistan Saeed Mamouzini menyebut komandan ISIS yang dimaksud dibunuh pada Sabtu kemarin di dekat kota Mosul, Irak.
Seperti dikutip Mirror.co.uk, Senin (7/9/), Abu Anas disebut telah memaksa banyak wanita untuk menjadi budak seks dan menyerahkan mereka semua ke para bawahannya sebagai ‘hadiah.’
Menurut pengakuan sejumlah anak di bawah umur yang diculik dan dijadikan budak seks, ISIS menganggap perkosaaan sebagai bagian dari ibadah.
Seorang bocah perempuan berumur 12 tahun yang melarikan diri dari ISIS menceritakan kepada New York Times dirinya sempat mendapat penjelasan dari seorang militan ISIS. Militan itu berkata dirinya tidak berdosa karena yang diperkosanya bukan seorang Muslim.
“Dia bilang kepada saya bahwa dia boleh memperkosa non-Muslim. Dia bilang dengan memperkosa saya, dia lebih dekat dengan Tuhan,” kata bocah itu.
Muslim di seluruh dunia telah mengutuk ISIS karena membawa-bawa nama Islam dalam membenarkan aksi brutal mereka.