Rais Aam PBNU Ajak Shalat Ghaib, Sebut Korban Mina Syuhada Haji


Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin menyampaikan takziyah kepada para Syuhada’ haji, khususnya yang wafat saat trgaedi di Mina untuk melakukan rangkaian ibadah.

“Semoga menjadi syahid, husnul khatimah, jadi ahlil jannah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta kekuatan untuk meneruskan perjuangan,” kata Kyai Ma’ruf dalam rilisnya yang diterima hidayatullah.com, Jum’at (25/09/2015).

PBNU menyeru kepada seluruh umat Islam supaya melakukan shalat ghaib untuk para syuhada haji yang wafat, khususnya pada peristiwa tragedi Mina di masjid-masjid usai shalat Jum’at siang nanti, serta mendoakan seluruh jamaah haji yang lain agar tetap diberi keselamatan dan kekuatan menunaikan seluruh manasik dengan sempurna hingga memperoleh haji mabrur.

“Shalat janazah hukumnya fardlu kifayah, yang diwajibkan kepada seluruh umat Islam dengan prinsip keterwakilan. Shalat ghaib hukumnya sah sebagaimana shalat jenazah. Dan shalat ghaib ini ditujukan kepada dluyufurrahman yang wafat di tanah suci dalam tragedi Mina,” kata Kyai Ma’ruf.

Kyai Ma’ruf menjelaskan tata cara sahalat ghaib itu sama dengan shalat jenazah, dengan empat takbir tanpa rukuk dan sujud. Setelah takbir pertama (takbiratul ihram) membaca surat al-Fatihah, kemudian takbir kedua dilanjutkan membaca shalawat Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam, mendo’akan mayit setelah takbir ketiga dengan doa Allahummaghfirlahum, warhamhum, wa ‘afihim wa’fu anhum.

“Dan terakhir, setelah takbir keempat disunnahkan membaca do’a diakhiri dengan salam. Shalat ghaib dilaksanakan dengan berjamaah, dan juga bisa dilaksanakan dengan munfarid (sendiri,red),” pungkas Kyai Ma’ruf. (Hidayatullah)