Valentino Rossi di depan Marc Marquez dalam GP Inggris, 30 Agustus 2015.
Valentino Rossi di depan Marc Marquez dalam GP Inggris, 30 Agustus 2015. (Yamaha MotoGP)
Silverstone - Valentino Rossi memberikan analisisnya dalam balapan di Sirkuit Silverstone yang diguyur hujan dari awal sampai finis, termasuk ketika pembalap satelit Danilo Petrucci berhasil merapatkan jarak gara-gara dia sempat "bersantai" selama satu putaran, Minggu (30/8).
Rossi, yang akhirnya menang dan merebut kembali puncak klasemen, mengatakan awalnya dia tak yakin apakah kondisi hujan bisa membantu kinerjanya atau tidak.
“Pagi ini saat bangun tidur dan melihat hujan turun, saya tak tahu apakah ini kabar baik atau tidak, karena sepanjang musim ini kami tidak punya banyak data untuk balapan basah,” kata Rossi, yang memulai balapan dari posisi empat dan nilai sama di klasemen dengan sesama pembalap Yamaha Jorge Lorenzo.
“Namun menurut saya hasil kerja tim bisa membuat perbedaan dan juga Yamaha saya tampil fantastis. Sejak putaran pertama dalam sesi pemanasan kami bisa mendapatkan keseimbangan dan saya sangat kuat."
Rossi memang menjadi yang tercepat dalam sesi pemanasan 20 menit Minggu pagi yang juga diguyur hujan.
Menjelang balapan, cuaca membaik dan para pembalap menggunakan ban slick atau gundul menuju garis start, namun segera setelah itu hujan kembali datang dan prosedur start ditunda untuk memberi kesempatan semua pembalap mengganti motor dengan ban basah.
“Di grid, saya sebetulnya khawatir karena ini kondisi yang paling buruk: dingin, gerimis, memulai dengan ban slick dan trek yang berkarakter kencang,” kata Rossi.
Soal Marquez
Setelah semua mengganti motor dan balapan dimulai di tengah hujan, Rossi justru mendapatkan kepercayaan dirinya. Dia bisa menyalip Marc Marquez dan Lorenzo pada putaran kedua namun tak pernah bisa jauh dari Marquez.
“Saya melakukan start dengan bagus dan berusaha melesat, namun Marc terus menempel. Saya bisa mendengar suaranya, membuat waktu putaran sangat bagus namun sangat sulit bisa mendapatkan keunggulan."
“Jadi saya berpikir ini akan berlangsung hingga putaran terakhir dengan Marc lagi, yang selalu sangat menyulitkan!”
Terakhir kali Rossi berduel dengan Marquez, mereka bersenggolan di Grand Prix Belanda. Namun kali ini, perlawanan Marquez berakhir saat masih delapan putaran tersisa karena dia terjatuh sendiri.
“Saya melihatnya di atas gravel di layar (televisi) besar dan saya tak lagi mendengar suaranya di belakang, jadi saya rileks. Juga karena hujan makin deras,” kata Rossi.
Ternyata setelah Marquez menghilang, datang lagi penantang lain yaitu Petrucci, yang memulai balapan dari grid ke-18.
Soal Petrucci
“Jujur saja saya menduga masih unggul 8 detik atas Petrucci, namun saat melintas garis ternyata hanya 4 detik. Saya membatin 'hmmm, oke'. Lalu putaran berikutnya, tinggal 3 detik.”
Keunggulan Rossi atas pembalap Pramac Ducati itu terus berkurang hingga sempat mencapai 1,5 detik.
“Kesalahan saya adalah saya bersantai selama satu putaran, karena saya kira masih unggul jauh. Juga karena saya tak mau semuanya hilang ketika hujan makin deras," jelas Rossi.
“Namun ini MotoGP - Anda tak boleh santai. Dalam situasi apa pun, dalam setiap latihan, semua orang ingin mengalahkan Anda."
“Saya melakukan kalkulasi dan dengan tersisa lima putaran, Danilo bisa mengalahkan saya. Jadi saya lakukan restart dan menggeber lagi. Ini momen yang krusial dan saya kira Danilo juga tak mau membuang hasil podium pertama kali dalam karirnya. Jadi saya terus konsentrasi, motornya banyak membantu saya dan setelah itu saya lihat dia menyerah.”
Ketika balapan usai, Rossi unggul 3 detik atas Petrucci dan meninggalkan Lorenzo di puncak klasemen dengan 12 poin.
“Kemenangan ini sangat penting karena kalau bicara jujur, dalam kondisi kering saya kira akan sulit bisa finis di depan Jorge,” pungkas Rossi.
Heru Andriyanto/HA
Crash.net