[Era SBY] Menlu RI Ditolak Israel, [Era Jokowi] Indonesia Ijinkan Atlet Israel


Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) menolak keras keikutsertaan atlet penjajah Israel, Misha Zilberman dalam keikutsertaan di Kejuaraan Dunia BWF di Indonesia.

Seperti dilansir Kompas.com, Indonesia akhirnya memberikan visa kepada pemain bulu tangkis Israel untuk bisa datang dan bertanding dalam kejuaraan dunia di Jakarta setelah ketidakjelasan selama beberapa bulan. Demikian kata Komite Olimpiade Nasional Israel, Senin (10/8/2015).

Komite Olimpiade Israel atau OCI menyatakan, Misha Zilberman (26 tahun) telah diberi izin masuk ke Indonesia setelah berulang kali visanya ditolak.

Awalnya pemerintah Indonesia menolak untuk memberi izin atlet Israel, namun hal ini mendapat kecaman dari organisasi Yahudi.

CEO Kongres Yahudi Dunia Robert Singer mengecam Indonesia yang mencampuradukkan olahraga dengan politik. Seperti diketahui, Zilberman hampir pasti tidak bisa bertanding di Kejuaraan Dunia Bulu Tangis yang akan dimulai Senin (10/8/2015) di Istora Senayan karena belum mendapat visa.

Atlet yang mewakili Israel di Olimpiade London 2012 itu mencurahkan kekesalannya di Facebook. Zimberman kecewa karena Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tidak memberikan bantuan atas tidak keluarnya visa dari Indonesia.

"Mereka tidak memberi saya visa untuk berpartisipasi di Kejuaraan Dunia," tulias Zilberman di Facebook pekan lalu, seperti dilansir liputan6.com. (Baca: Visa Atlet Israel Ditolak, Organisasi Yahudi Kecam Indonesia)

Tapi kok sekarang diberi ijin??? Kok diberi visa???

Padahal Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Isarel. 

Dulu tahun 2012, Menlu RI Marty Natalegawa (era Presiden SBY) ditolak Israel masuk ke Ramallah Palestina karena RI tak akui Israel dan tak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

"Sebuah keputusan telah diambil untuk melarang perwakilan diplomatik dari beberapa negara yang tidak mengakui Israel," ujar salah seorang pejabat Israel seperti dilansir AFP, Minggu (5/7/2012). 


(detikcom: Menlu Marty Ditolak Masuk Ramallah karena RI Tak Akui Kedaulatan Israel)

Diijinkannya atlet Israel, negeri penjajah Palestina, masuk dan bertanding di Indonesia ini sangat melukai Umat Islam. Terlebih ini bulan Agustus dimana Indonesia merayakan Hari Kemerdekaannya. Sangat ironis Indonesia yang menentang penjajahan tapi malah memberi ijin atlet dari negara penjajah. Apalagi Jokowi saat pilpres mengkampanyekan mendukung kemerdekaan Palestina.

Belum lagi soal dibiarkannya bendera Israel berkibar di Tolikara. Kok, bisa begitu Pak Jokowi?

Oleh karena itu, KISPA sebagai perwakilan Umat Islam yang mendukung kemerdekaan Palestina menolak keras kedatangan atlet Israel dan meminta agara diusut pihak-pihak yang mengeluarkan ijin.

Berikut pernyataan lengkap KISPA yang disampaikan kepada media melalui rilisnya:


Pernyataan KISPA tentang Masuknya Atlet Penjajah Israel ke Indonesia

Masih segar dalam ingatan kita, Penjajah Israel melakukan penyerangan terhadap masjid Al Aqsha dan melarang umat Islam shalat di dalamnya.

Penjajah Israel melakukan pembiaran terhadap Ekstrimis Yahudi melakukan penyerangan dan membakar rumah warga Palestina (31/7) yang menyebabkan Ali Saad Dawabsha, bayi yang berusia 18 bulan meninggal dunia, dan beberapa hari kemudian ayahnya juga meninggal (8/8).

Tentara penjajah Israel menyerang secara brutal dan sadis terhadap Relawan Kemanusiaan Indonesia dan Relawan Kemanusiaan dari berbagai negara dalam Misi Freedom Flotilla (Mei, 2010) untuk mengantar bantuan ke Gaza dengan kapal Mavimarmara.

Dalam serangan tersebut tentara penjajah Israel menembak serta membunuh 9 Relawan Turki. Relawan Indonesia dua orang (Surya dan Okvianto) yang luka parah sehingga harus di bawa ke Rumah Sakit.

Tahun 1962, Bung Karno mengusir atlet Israel dari Asian Games. Bahkan bapak Proklamator pernah mengatakan: “Dan untuk Israel, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel”.

Oleh karena itu, berkaitan dengan diizinkan dan difasilitasinya atlet penjajah Israel, Misha Zilberman masuk wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Maka KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina) menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

1. Menolak keras kehadiran penjajah Israel ke wilayah NKRI, karena bertentangan dengan hati nurani dan Konstitusi Negara yang menyatakan, “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka segala penjajahan di atas dunia harus dihapuskan”.

2. Mendesak pemerintah untuk mengusir atlit penjajah Israel sebagaimana yang pernah dilakukan Bung Karno, tahun 1962.

3. Mendukung Wakil Rakyat (DPR/DPD) dan Tokoh Umat untuk mengusut tuntas pemberi izin masuk atlet penjajah Israel ke Indonesia, dan memberikan sangsi sebagai efek jera, karena Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan penjajah Israel.

4. Meyerukan kepada ormas Islam dan komponen bangsa untuk bersatu dan meningkat kewaspadaan terhadap kaki tangan penjajah yang akan merusak NKRI.

5. Mengajak umat Islam dan rakyat Indonesia untuk berdoa dan tetap mendukung perjuangan bangsa Palestina mencapai cita-citanya, yaitu MERDEKA.

Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2015 M/ 26 Syawal 1436 H.

H. Ferry Nur S.Si
Ketua KISPA