25 Agu 2015 at 20:10 WIB
Liputan6.com, Jakarta -
Di tengah kesibukannya, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro
menyempatkan diri menemui Deputy Group CEO Noor Bank, Ahmed Aljanahi
untuk membicarakan satu agenda penting. Investor di Dubai tertarik
berinvestasi di portofolio surat utang negara (SUN).
Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (25/8/2015), Menkeu menemui Ahmed sekira pukul 19.00 WIB di kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng.
"Kita kedatangan tamu dari CEO Group Noor Bank, salah satu bank besar di Dubai atau Uni Emirate Arab (UEA)," ujar dia saat menggelar Konferensi Pers.
Petinggi Noor Bank ini jauh-jauh terbang dari Dubai, diakui Bambang, untuk menunjukkan ketertarikan rencana investor di Dubai yang di naungi Noor Bank untuk membenamkan modal di portofolio sukuk atau surat utang berbasis syariah.
"Ada rencana dari investor di Dubai yang di lead oleh Noor Bank untuk investasi di sukuk. Kita kan punya sukuk dalam denominasi rupiah dan dolar," terangnya.
Sayang, Bambang enggan menyebut jumlah dana yang diinvestasikan dalam portofolio investasi tersebut. Namun dia memastikan dalam nilai yang signifikan. "Tidak bisa disebut jumlahnya, tapi yang pasti bukan dalam jumlah kecil," ujar dia.
Bambang berharap investasi ini dapat direalisasikan segera hingga batas waktu akhir tahun ini. "Tentu kalau terealisasi, akan membantu sumber financing kita dan membantu Bank Indonesia dalam rangka stabilisasi kurs rupiah," tegasnya. (Fik/Ndw)
Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (25/8/2015), Menkeu menemui Ahmed sekira pukul 19.00 WIB di kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng.
"Kita kedatangan tamu dari CEO Group Noor Bank, salah satu bank besar di Dubai atau Uni Emirate Arab (UEA)," ujar dia saat menggelar Konferensi Pers.
Petinggi Noor Bank ini jauh-jauh terbang dari Dubai, diakui Bambang, untuk menunjukkan ketertarikan rencana investor di Dubai yang di naungi Noor Bank untuk membenamkan modal di portofolio sukuk atau surat utang berbasis syariah.
"Ada rencana dari investor di Dubai yang di lead oleh Noor Bank untuk investasi di sukuk. Kita kan punya sukuk dalam denominasi rupiah dan dolar," terangnya.
Sayang, Bambang enggan menyebut jumlah dana yang diinvestasikan dalam portofolio investasi tersebut. Namun dia memastikan dalam nilai yang signifikan. "Tidak bisa disebut jumlahnya, tapi yang pasti bukan dalam jumlah kecil," ujar dia.
Bambang berharap investasi ini dapat direalisasikan segera hingga batas waktu akhir tahun ini. "Tentu kalau terealisasi, akan membantu sumber financing kita dan membantu Bank Indonesia dalam rangka stabilisasi kurs rupiah," tegasnya. (Fik/Ndw)