Periode Setahun, Kinerja Jokowi Sangat Rendah Dibanding SBY


Setahun, Kinerja SBY Dinilai Lebih Baik dari Jokowi

Sejak pemilihan Presiden Joko Widodo, 9 Juni 2014 lalu kinerja kabinet kerja terus disoroti. Dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Cosulting (SMRC), kinerja Jokowi masih rendah dibanding kinerja presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di tahun pertama.

"Kinerja presiden dan kementerian sangat rendah. Saat ini approval rating 40.7 persen saat ini sangat rendah, jauh dari presiden SBY, 70 persen, setahun masa pemerintahannya," kata Direktur Eksekutif SMRC, Yunadi Hanan saat memaparkan hasil survei di kantor SMRC, Jalan Cendana no 8, Jakarta Pusat, Kamis (9/7/2015).

Penurunan kinerja Jokowi dari kinerja SBY di tahun pertama kata Yunandi lantaran masa bulan madu Jokowi dengan rakyat sudah berakhir.

Adapun salah satunya kata dia, karena kebijakan yang dibuat Jokowi saat baru memimpin, yakni mencabut subsidi BBM. Dengan begitu, masyarakat merasa mahal saat membeli barang barang kebutuhan. Akibatnya, berdampak pada penilaian kinerja oleh masyarakat. 
"Memang kebijakan pasti berpengaruh pada penurunan popularitas tetapi yang ketiga konsekuensi dari kebijakan itu tidak di manage, ekspectation management nya tidak baik," jelas Yunandi.

Yang terjadi lanjut Yunandi ialah pemerintah tidak dapat mengatasi dampak kenaikan BBM. Pemerintah justru ribut-ribut soal pelemahan KPK dan sebagainya.

Sebetulnya, SBY pernah mengalami hal serupa. Saat menjabat, kasus Century mencuat tapi lantaran ada management yang baik, publik tetap menilai SBY baik.

"Waktu itu ekonomi tumbuh di atas 6 persen. Jadi ada kisruh politik tapi ekonomi stabil, kan masyarakat, kaya kita lah kalau lapar apa apa jadi marah. Kalau kenyang ada masalah sedikit oke. Sama, masyarakat gitu, ekonomi buruk ada masalah lain udah, nambah," pungkas dia. (MEL)

Sumber: http://news.metrotvnews.com/read/2015/07/10/145836/setahun-kinerja-sby-dinilai-lebih-baik-dari-jokowi

***

"Gampang.... dua pekan selesai. Dananya ada... dananya ada... tinggal mau bekerja apa tidak"