Oleh Mafudz Siddiq*
Ketua Komisi I DPR RI, Wakil Sekjen PKS
1. Dua hal besar yg sedang berpacu: konsolidasi politik elit dan gejala krisis ekonomi. Dua hal besar itu sedang terjadi di negeri ini.
2. Bila belajar dari Soeharto: tuntaskan konsolidasi politik elit sbg modal politik tuk selesaikan masalah ekonomi.
3. Reshuffle kabinet? Apakah ini instrumen tuk konsolidasi politik elit atau instrumen tuk selesaikan masalah ekonomi?
4. Ada yg berpikir bahwa reshuffle bisa menambah runyam persoalan konsolidasi politik elit. Resikonya? Krisis ekonomi lebih cepat datangnya.
5. Kehidupan politik negeri ini memang tak sesederhana yg dibayangkan sebagian orang. Alih-alih mengembangkan, yang ada pun bisa berantakan.
6. Presiden sedang dihadapkan pada realitas modal politik awal yg makin terfragmentasi. Sementara konsolidasi perlu tambahan elemen lainnya.
7. Memadukan dua kepentingan dlm reshuffe, yaitu konsolidasi politik elit dan mengelola persoalan ekonomi? Hmm... Absolutely very complicated.
8. Secara kalkulatif, hanya tersedia waktu 6 bulan ke depan bagi Presiden tuk tuntaskan agenda konsolidasi politik elit. Jika tidak? Red alert! (lampu merah!)
9. Yang dibutuhkan saat ini karakter pemimpin nasional sbg solidarity maker dan leader for all. Dia akan bicara ttg persoalan nyata bangsa ini.
10. Ketika kita sdg hadapi dua persoalan besar, di sekeliling sdg mengintai (sambil bekerja) kekuatan2 besar yg berhajat menguasai negeri ini.
11. Presiden butuh 3 instrumen kekuatan: aktor keamanan negara yg kuat, aktor politik elit yg tanggap dan aktor teknokratik yg cerdas.
12. Presiden bersama ketiga instrumen aktor tsb bahu-membahu mengelola entitas bisnis/ekonomi, psikologi massa dan dunia internasional.
13. Orientasinya hanya satu: Kepentingan Nasional. Buang jauh kepentingan personal dan juga kepentingan partai/kelompok.
14. Power game yg tak kunjung selesai, bukan hanya akan melumat pemimpinnya, tapi juga akan bisa mengorbankan rakyatnya.
15. Mari kita taqarrub kepada Allah, agar Allah anugerahkan kejujuran dan kecerdasan. Amin..
*dari twit @MahfudzSiddiq (Ahad malam 05/07/2015)