- Pada Sabtu malam hingga Ahad dini hari kemarin, Penyidik KPK melakukan penggeledehan di Kantor Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho. Drama dibuat makin seru dengan pengawalan polisi lengkap dengan senjata laras panjang. 'Kayak mau geledah sarang teroris,' komentar Ahli Hukum Prof. Romli.
- Pasca operasi penggeledahan KPK langsung bikin konpres 'Kecil kemungkinan Gubernur Sumut tak terlibat dalam kasus suap'. Seperti biasa kalau menyangkaut PKS, belum diperiksa tapi 'opini' sudah ditebar terlebih dahulu. Kok tidak pernah ada stetmen 'Kecil kemungkinan Gubernur Jokowi tak terlibat dalam kasus korupsi Transjakarta?' atau 'Kecil kemungkinan Ahok tak terlibat dalam penyelewenangan Anggaran DKI hasil temuan BPK'?.
- Hari ini (Senin, 13/7) KPK langsung meminta pihak imigrasi untuk cekal Gubernur Sumut. Sepertinya KPK lagi kejar tayang.
- Kasus ini bermula dari Operasi Tangkapa Tangan (OTT) 3 Hakim PTUN Medan pada hari sebelumnya, yang turut pula ditangkap seorang Pengacara dari Kantor OC Kaligis, M. Yagari Bhastara Guntur alias Gerry. Diinfokan, bahwa Kantor Pengacara OC Kaligis, menjadi mitra Pemprov.
- Dipilihnya GubSU sebagai bahan festival, tentu saja tidak kebetulan. Pas ada kasus dari jajaran inspektorat dibawahnya (Fuad Lubis), pas beliau ini PKS. Momentumnya juga bersamaan dengan agenda besar pilkada 2015 dan 2016, karena tercatat ada 269 daerah terdiri atas 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten yang serentak memilih kepala daerah. Artinya, sekitar 53 persen dari total 537 jumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia akan melaksanakan pilkada serentak gelombang pertama.
- Kita perlu ingat kembali, momen OTT Fathanah pada 2013, yang dengan cepatnya merembet ke Presiden PKS Ustadz Luthfi Hasan Ishaq. Penggiringan opini yang sangat melebar, bahkan tidak terfokus lagi mengapa beliau ditahan. Sampai saat ini pun beliau diamanahi sekolah kehidupan selama 18 tahun, untuk sangkaan "potensi menyalahgunakan kekuasaan" yang tidak terjadi dan tidak terpengaruh pada kebijakan yang dibuat kolega beliau di PKS yang menjadi menteri Pertanian.
- Kejadian Ustadz Luthfi terjadi pada 2013 setelah PKS mencanangkan 3 Besar Pileg 2014. Setelah itu, seperti yang kita lihat, penghakiman opini secara radikal dan brutal terhadap PKS, membuat suara PKS terjerembab pada Pileg 2014. Hasil yang dicapai senilai 7% adalah hasil solid kader dan simpatisan yang punya keyakinan bahwa institusi ini sedang dipreteli image nya.
- Seperti pernah diprediksi beberapa pengamat, PKS akan dihabisi dengan kasus korupsi. Karena PKS tak mungkin dipecah seperti kasus PPP dan Golkar.
Kita simak bersama, Festival-festival apa lagi yang sudah disiapkan untuk PKS.. Pilkada masih akan bergulir sampai 2018 dan dilanjutkan Pileg dan Pilpres 2019. PKS masih akan terus dibuat sibukoleh "para penulis skenario busuk", agar soliditas yang sudah berhasil dijaga Presiden PKS, Anis Matta tidak terus menguat dan masyarakat yang 2013-2014 berhasil mereka biaskan pandangannya tentang PKS, tidak pulih kepercayaannya.
(Deny Rahmad Sikumbang)