Khianati Saudi, As-Sisi Ijinkan Syiah Houthi Gelar Aksi di Kairo



Baru-baru ini Mesir kedatangan delegasi dari Yaman. Delegasi tersebut adalah anggota milisi syiah Houthi yang mengagendakan melakukan aksi kampanye menolak penyerangan Saudi Arabia dan sekutu di Yaman.

Melalui akun facebook, Ali Al Bakhity, salah seorang aktivis dalam aksi tersebut mengatakan:

"Di ibukota Mesir, Cairo diselenggarakan pertemuan dan aksi solidaritas yang bertema: 'Hentikan kekerasan di Yaman!' dengan dipelopori oleh Salwa As Simawi, aktivis Syiah dan juga istri mantan Dubes Yaman untuk Ethiopia. Menurut aktivis syiah Houthi, pertemuan tersebut mendapat sambutan yang hangat dari banyak pihak, dan sukses, dengan banyaknya tamu yang hadir.

Terimakasih kepada Salwa, dan kita berharap kepada seluruh rakyat Yaman yang berada di luar negeri untuk melakukan aksi serupa, membantu masyarakat Yaman yang diserang oleh Saudi Arabia dan sekutunya.

Harapan dari kegiatan ini agar kejahatan yang dilakukan Saudi dan sekutunya mendapat  penolakan dari lembaga internasional, dan memaksa Saudi segera menghentikan agresi tersebut."

Menjadi tuan rumah pertemuan dan aksi yang diselenggarakan oleh delegasi syiah Houthi tersebut tentu menjadi tanda tanya banyak kalangan tentang sikap Mesir sebenarnya.

Saudi Arabia telah menggelontorkan dana milyaran dollar demi mendukung kudeta yang dilakukan Abdul Fattah As-Sisi. Lebih dari itu, As-Sisi juga telah menyatakan bergabung dan mendukung koalisi negara teluk melakukan serangan terhadap syiah Houthi di Yaman. Namun anehnya Mesir mengizinkan suatu pertemuan dan aksi yang disana membicarakan kekerasan yang dilakukan oleh Saudi Arabia, pendukung utama pemerintah kudeta Mesir.

Sumber: http://www.arabpost.ga/2015/07/blog-post_29.html

***

Catatan:

Beberapa minggu lalu saya pernah tulis status bahwa Mesir telah menarik diri dari koalisi militer teluk (yang dipimpin Saudi) untuk mengempur pemberontak Syiah Houtsi. Sekarang As-Sisi makin jelas sikapnya, Mesir berkhianat pada Saudi dan membolehkan kota Cairo menjadi tempat konferensi Houtsi.

Al-Sisi naik dengan dukungan dana miliaran dollar dari mendiang Raja Abdullah. Sekarang al-Sisi justru menggunting Saudi. Tentu persoalan dollar yang jadikan al-Sisi mau menerima Houtsi.

Ya salam, pembunuh yang sudah dinobatkan sebagai ulil amri sekarang menikam negara tauhid. Pengkhianat yang didukung fatwa-fatwa salafiyyah sekarang justru menyeberang ke houtsi.

Alhamdulillah yang telah memberikan taufik kepada kami sehingga tak pernah tangan kami menulis dukungan walau satu kata kepada pengkhianat, pembunuh manusia, dan penjahat kejam. Semoga peristiwa ini dijadikan ibrah.

*dari fb ust. Hafidin Achmad Luthfie